Shogi (Ist.)
Jakarta - Catur Jepang atau Shogi dinilai lebih rumit daripada permainan catur biasa. Namun untuk pertama kalinya, sebuah komputer berhasil mengalahkan pemain profesional dalam permainan catur itu.
Seperti dilansir Bignews Network dan dikutip detikINET, Kamin sistem yang lebih sederhana. Ia adalah Akira Watanabe yans (14/10/2010), pemain wanita terbaik Shogi, Ichiyo Shimizu mengambil bagian dalam pertandingan tersebut yang dipentaskan di Universitas Tokyo. Ia bermain melawan komputer yang bernama Akara 2010.
Akara mampu mengalahkan Shimizu dalam waktu enam jam dan setelah melakukan 86 gerakan. Sejak ingga akhirnya bisa mengalahkan manusia untuk pertama kali dalam permainan tersebut.
Jepang Shogi Association (JSA) seketika merasa khawatir dengan kemampuan komputer yang bisa mengalahkan manusia. Sebelum Shimizu, ada orang lain yang berhasil mengalahkan komputer namun dengan sistem yang lebih sederhana. Ia adalah Akira Watanabe yang mengalahkan komputer tiga tahun yang lalu.
"Dia (Akara-red) bergerak tidak ekstrim, dan selama paruh waktu permainan saya merasa seperti sedang bermain melawan manusia," tukas Shimizu. "Saya berharap manusia dan komputer bisa menjadi lebih kuat di masa depan melalui kompetisi yang ramah," tutupnya.
( feb / wsh )
Seperti dilansir Bignews Network dan dikutip detikINET, Kamin sistem yang lebih sederhana. Ia adalah Akira Watanabe yans (14/10/2010), pemain wanita terbaik Shogi, Ichiyo Shimizu mengambil bagian dalam pertandingan tersebut yang dipentaskan di Universitas Tokyo. Ia bermain melawan komputer yang bernama Akara 2010.
Akara mampu mengalahkan Shimizu dalam waktu enam jam dan setelah melakukan 86 gerakan. Sejak ingga akhirnya bisa mengalahkan manusia untuk pertama kali dalam permainan tersebut.
Jepang Shogi Association (JSA) seketika merasa khawatir dengan kemampuan komputer yang bisa mengalahkan manusia. Sebelum Shimizu, ada orang lain yang berhasil mengalahkan komputer namun dengan sistem yang lebih sederhana. Ia adalah Akira Watanabe yang mengalahkan komputer tiga tahun yang lalu.
"Dia (Akara-red) bergerak tidak ekstrim, dan selama paruh waktu permainan saya merasa seperti sedang bermain melawan manusia," tukas Shimizu. "Saya berharap manusia dan komputer bisa menjadi lebih kuat di masa depan melalui kompetisi yang ramah," tutupnya.
( feb / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar