KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Rabu, 27 Oktober 2010

Indonesia Jauh Tertinggal Soal Broadband


Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara-negara lain di dunia soal ketersediaan koneksi akses internet broadband. Hal itu dilihat dari minimnya ketersediaan koneksi lewat jalur kabel (fixed broadband).

Dari total populasi penduduk 230 juta jiwa, tercatat hanya 0,2% atau sekitar 300 ribu yang berlangganan fixed broadband. Meski tercatat ada 30 juta pengakses internet di Tanah Air, pun demikian mayoritas berasal dari pengguna seluler yang kini mencapai 180 juta.

Demikian catatan penting yang diungkap Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P Santosa dalam acara 3rd Annual Indonesia Telecoms International Summit, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Menurut dia, persentase ketersediaan broadband di Indonesia sangat timpang jika dibandingkan negara-negara lain. Sebab, Indonesia terlalu mengandalkan koneksi nirkabel (wireless). Sementara di negara lain, koneksi broadband utama tetap lewat kabel.

"Di negara lain, koneksi broadband mayoritas masih dari fixed broadband, 60%. Sementara sisanya 40% baru dari wireless. Di Indonesia malah terbalik, 90% dari wireless seperti 3G. Sedangkan fixed broadband-nya kecil sekali," keluh Setyanto.

Agar bisa mengejar ketertinggalan ini, pemerintah pun disarankan Mastel agar berani mendorong para operator telekomunikasi yang memiliki lisensi jaringan tetap untuk membangun akses fiber to the home (FTTH).

"Konsepnya harus segera dibangun FTTH, fiber ke rumah-rumah. Kalau itu bisa dibangun, trafik yang tadinya menumpuk di wireless, bisa dipindah ke kabel," papar pria yang juga duduk di jajaran komisaris Indosat tersebut.

"Pemerintah tidak punya duit untuk bangun, tapi bisa kasih tandatangan. Berikan saja insentif. Nanti pemerintah tinggal perintahkan saja, biar Telkom dan Indosat yang bangun FTTH," tandasnya.
( rou / ash )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages