Ilustrasi (Ist.)
Ya, profesor Tanya Byron yang juga seorang terapis anak ini mengatakan hampir sembilan dari sepuluh orangtua telah gagal melakukan pencegahan agar anak-anak mereka tidak mengakses internet khususnya situs porno.
Penelitian yang digagas oleh perusahaan peneliti internet, YouGov, ini melibatkan 3.000 orangtua. Dan hampir setengahnya mengakui bahwa mereka tidak bisa mencegah anak mereka untuk mengunduh konten porno melalui ponsel.
Sementara sebanyak 85 persen orangtua mengakui tidak mengaktifkan keamanan ponsel anak mereka. Meskipun lebih dari dua pertiga dari orangtua mengaku khawatir pada apa yang bisa dilakukan anak-anak melalui ponsel.
"Resiko anak-anak ketika sedang online sama besarnya dengan online melalui PC atau laptop," tukas profesor Byron seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Jumat (22/10/2010).
"Banyaknya smartphone yang bisa menjangkau semua orang juga membuat anak-anak semakin rentan," tambahnya seraya memperingatkan bahwa ponsel dengan akses WiFi didalamnya juga bisa memberikan keleluasan bagi anak untuk mengakses konten porno.
The National Literacy Trust menemukan bahwa anak yang memiliki ponsel jauh lebih banyak ketimbang anak yang tidak memiliki ponsel dan hanya memiliki buku. Dari 17.000 murid yang disurvei dengan usia antara 7-16 tahun, sebanyak 86 persen mempunyai ponsel sementara 73 persen hanya memiliki buku tanpa ponsel.
Awal tahun ini pengawas media Ofcam juga menemukan satu dari lima anak yang berumur 8-12 tahun telah menggunakan situs media sosial seperti Facebook, Bebo atau MySpace. Padahal situs-situs tersebut telah membatasi umur pengguna.
( feb / ash )
0 komentar:
Posting Komentar