KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Selasa, 19 Oktober 2010

Cloud Computing di Indonesia Terhadang Minimnya Bandwidth


Suhono (ash/inet)

Jakarta - Cloud computing (komputasi awan) adalah satu keniscayaan dalam masa depan teknologi. Namun minimnya bandwidth internet di Indonesia bisa menjadi kendala.

Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementrian Komunikasi dan Informasi, Cahyana Ahmadjayadi usai seminar 'Innovation Cloud Computing' di Campus Center ITB.

Menurutnya, terjadi pro dan kontra mengenai pelaksaan komputasi awan di Indonesia. "Pro karena ingin segera melaksanakan sesegera mungkin. Namun saat ini bandwidth internet masih terbatas," katanya kepada detikINET, Senin (18/10/10).

Cahyana, begitu pria ini akrab dipanggil menambahkan bahwa saat ini banyak operator yang memiliki data center. Dan jika melihat kondisi di Indonesia yang masih terbatas bandwidth internetnya maka diperlukan waktu 3-5 tahun untuk bisa mengoptimalkan penggunaan komputasi awan.

"Saya perkirakan perlu waktu 3-5 tahun. Patokan tersebut berdasarkan life cycle sebuah proyek. Namun tentunya harus ada inovasi dalam pengembangannya," ungkapnya.

Senada dengan Cahyana, Ketua Kelompok Keilmuan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Suhono Harso Supangkat mengungkapkan diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa mensejajarkan komputasi awan di Indonesia dengan negara-negara lainnya.

"Ya sekitar 5-10 tahun. Namun harus ada kolaborasi yang bagus antara akademisi, industri dan pemerintah. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri," tegasnya.

Saat ini, lanjut Suhono, pihaknya tengah melakukan riset untuk pengembangan komputasi awan. Dari riset ini diharapkan dapat mengimplementasikan komputasi awan di Indonesia.

"Sudah 6 bulanan kita melakukan penelitian. Kita antipasi kebutuhan teknologi dan apa yang harus dikuasai dalam cloud computing ini," katanya.

Sebelumnya ITB menandatangani kerjasama dengan TRG. Dalam kerjasama tersebut, TRG memberikan fasilitas untuk penelitian dan pengembangan teknologi komputasi awan.

( afz / wsh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages