Luke Geissbuhler dan Max (dailymail)
Jakarta - Beberapa orangtua dan anak mungkin memilih bermain layangan di taman. Namun tidak bagi ayah dan anak asal New York, Amerika Serikat (AS) ini. Mereka justru memilih untuk menerbangkan iPhone dan kamera HD ke angkasa. Luke Geissbuhler dan putranya Max yang berumur tujuh tahun, membuat sebuah kotak dari sterofoam berisi iPhone dan kamera HD untuk memfilmkan benda apa saja yang ada di angkasa.
"Max dan aku bekerja bersama dalam segala macam proyek yang menyenangkan. Aku selalu mengajaknya untuk bereksperimen," tukas Luke. Dikutip detikINET dari Daily Mail, Senin (18/10/2010), sterofoam berisi dua gadget itu pun diikatkan pada balon cuaca yang kemudian diterbangkan di taman Newburgh, AS. Setelah 70 menit mengudara di angkasa, balon tersebut meledak dan berhasil merekam video berdurasi 100 menit. Selanjutnya, alat itu pun turun 30 mil dari tempat diluncurka. Berkat GPS iPhone dan cahaya pada LED kamera, alat tersebut mudah ditemukan dan masih dalam kondisi yang baik.
"Alat itu bertahan pada kecepatan angin 100 mph, suhu 60 derajat di bawah nol dan kecepatan laju lebih dari 150 mph," tukas Luke seperti dalam video.
Mulanya mereka berpikir hanya akan melihat warna hitam karena kamera tidak berhasil menangkap apapun. Namun kamera tersebut justru mampu merekam panorama dengan sangat baik hingga ketinggian 100.000 kaki atau sejauh 19 mil. ( feb / wsh )
"Max dan aku bekerja bersama dalam segala macam proyek yang menyenangkan. Aku selalu mengajaknya untuk bereksperimen," tukas Luke. Dikutip detikINET dari Daily Mail, Senin (18/10/2010), sterofoam berisi dua gadget itu pun diikatkan pada balon cuaca yang kemudian diterbangkan di taman Newburgh, AS. Setelah 70 menit mengudara di angkasa, balon tersebut meledak dan berhasil merekam video berdurasi 100 menit. Selanjutnya, alat itu pun turun 30 mil dari tempat diluncurka. Berkat GPS iPhone dan cahaya pada LED kamera, alat tersebut mudah ditemukan dan masih dalam kondisi yang baik.
"Alat itu bertahan pada kecepatan angin 100 mph, suhu 60 derajat di bawah nol dan kecepatan laju lebih dari 150 mph," tukas Luke seperti dalam video.
Mulanya mereka berpikir hanya akan melihat warna hitam karena kamera tidak berhasil menangkap apapun. Namun kamera tersebut justru mampu merekam panorama dengan sangat baik hingga ketinggian 100.000 kaki atau sejauh 19 mil. ( feb / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar