KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Rabu, 20 Oktober 2010

'Penyiksaan' Ponsel ala ZTE


Ponsel ZTE (ash/inet)

China - Awalnya ponsel tersebut ditempatkan dalam suhu udara ekstrim, kemudian dipelintir, dijatuhkan ke alas batu marmer, keypad-nya ditekan ratusan ribu kali, diguling-gulingkan, dan lainnya. Itulah gambaran 'penyiksaan' ponsel yang dilakukan ZTE sebelum melepas suatu produk ke pasar.

Terkesan sadis memang, namun hal itu wajib dilakukan demi menjaga kualitas produk yang mereka buat. Sebab hal ini merupakan bagian dari standar kualitas (quality control) yang telah ditetapkan vendor asal Negeri Tirai Bambu itu.

Dalam proses pengujian yang disaksikan langsung detikINET di kantor pusat ZTE yang berlokasi di Shenzhen, China itu terlihat jika untuk pertama-tama semua komponen dimasukkan ke dalam suatu mesin yang dapat mengatur suhu udara secara ekstrim.

Tingkat pengujiannya tak tanggung-tanggung, yakni mencapai 55 derajat celcius untuk kondisi panas dan -40 derajat celcius untuk suhu beku. Ini berlaku untuk baterai, charger, dan seluruh komponen lainnya dan berlangsung selama dua hari.

Lalu ada juga mesin yang dapat membuat semacam badai pasir buatan. Proses ini untuk mengetahui apakah ponsel ZTE dan komponen yang digunakannya memiliki celah atau tidak untuk disusupi pasir-pasir halus tersebut.

detikINET juga sempat melihat tablet PC Light berada dalam wilayah 'penyiksaan' ini. Sayangnya, media dilarang mengambil foto di area sensitif ini.

Pengujian lalu dilanjutkan secara mekanikal. Ponsel yang tengah dikembangkan dipelintir untuk melihat seberapa derajat fleksibilitasnya, keypadnya ditekan hingga 200 ribu kali, kemudian dijatuhkan ke alas marmer,

"Ponsel ini dijatuhkan dari semua sisi, serta dilepas dari ketinggian 120 cm dan dilakukan sebanyak 24 kali," tukas sang tour guide kepada wartawan.

Di fasilitas ini juga terdapat mesin untuk menguji kejernihan audio. Di dalam mesin buatan Jerman itu nantinya akan ditempatkan sebuah ponsel, kemudian coba ditelepon, didengarkan suaranya untuk melihat apakah cukup jernih ketika digunakan..

Ada pula pengujian sinyal, tingkat radiasi dan vision test untuk mengecek gambar dari ponsel tersebut. Termasuk untuk menguji apakah kamera yang telah dibenamkan benar-benar mumpuni.

Pengujian kamera ini sekaligus ingin menegaskan bahwa ZTE bukanlah ponsel murahan. Sebab terkadang ada ponsel yang kerap melakukan trik licik ketika memasarkan produknya. Misalnya, di handset yang dijual tertulis resolusi untuk kamera itu sebesar 3,2 megapixel. Namun setelah dites cuma kamera VGA. Sayangnya pengguna awam kurang begitu memperhatikan hal ini.

Kehandalan software juga tak lepas dari pengawasan. Meski software biasanya dibuat oleh vendor berbeda, namun ia harus juga diuji apakah kompatibel dengan perangkat yang dibuat. Nah, jika ada ponsel yang gagal dalam salah satu uji kekuatan dan kehandalan tersebut maka ia akan dikembalikan bagian produksi untuk dilakukan perbaikan, setelah itu baru kembali harus menjalankan 'penyiksaannya' kembali.

ZTE sendiri setiap tahunnya ditargetkan harus merilis 150 ponsel ke pasaran. Produk yang dilepas secara komersil tersebut biasanya berasal dari sekitar 680 prototipe (mock up) yang dibuat para desainer ZTE yang berjumlah 360 di seluruh dunia.

( ash / rou )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages