Ilustrasi (Ist.)
"Kalau untuk Sekjen, tidak ada calon dari kita. Karena pencalonannya bersifat individu lalu dipilih oleh anggota ITU. Sifat pekerjaannya juga full time, tidak bisa sambilan," ujar Tifatul, dalam keterangannya yang diterima detikINET, Jumat (8/10/2010).
Untuk terpilih sebagai anggota dewan ITU, Indonesia butuh minimal 106 suara. Indonesia sendiri tergabung dalam region E, dimana 17 negara -- yakni Qatar, Jepang, Malaysia, Arab, UAE, dan lainnya -- akan memperebutkan 12 kursi jatah region E.
Untuk memperjuangkan pencalonan ini, tim delegasi Indonesia berupaya melakukan pendekatan kepada semua negara. Baik melalui bilateral meeting atau pendeketan personal dan kultural seperti mengundang delegasi berbagai negara ke acara Indonesian Reception yang diisi pula oleh atraksi budaya Indonesia seperti atraksi angklung dan lainnya.
Plenipotentiary Meeting memiliki agenda besar yaitu dalam menetapkan bagaimana peran ITU ke depan dengan dimulai dari pemilihan pengurus-pengurusnya. Agenda itu pertama memilih Sekjen dan wakilnya, direktur dari biro utamanya serta anggota-anggota dewan.
Untuk posisi Sekjen, ITU sendiri telah memilih kembali Dr. Hamadoun Toure. Pria asal Mali menjadi calon tunggal dalam sidang ITU Plenipotentiary Conference dan akan berduet dengan wakilnya, Dr. Haolin Zhao yang asal China.
ITU merupakan salah satu Badan PBB yang berwenang membuat regulasi dan lisensi di bidang telekomunikasi dunia. Seperti lisensi posisi satelit, frekuensi internasional, roaming internasional, dan standar-standar lain di bidang telekomunikasi. ( ash / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar