KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Selasa, 12 Oktober 2010

Gunung Merapi Menuju Kritis

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Status waspada Gunung Merapi yang diberlakukan sejak 20 September lalu kini dibarengi dengan peningkatan aktivitasnya. Gempa vulkanik pun sudah mulai dirasakan oleh warga yang berada di sekitar gunung teraktif di dunia itu. Gempa tersebut dirasakan oleh warga yang berada di jarak 6 kilometer dari puncak gunung.

“Pola erupsi yang terjadi saat ini berbeda dengan erupsi 2006, gempa vulkaniknya lebih kuat, yang sudah terjadi gempa vulkanik mencapai 3 skala richter,” kata Subandrio, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Senin (11/10).

Indikasi dari peningkatan aktivitas gunung Merapi dari hasil evaluasi mingguan, kata dia, jumlah gempa vulkanik pada minggu ini mencapai 22 kali. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan gempa vulkanik pada minggu sebelumnya yang hanya 20 kali. Untuk gempa vulkanik dangkal sebanyak 39 kali, sedangkan pada minggu yang lalu mencapai 44 kali gempa dangkal.

Untuk gempa fase banyak (multiphase) minggu ini mencapai 544 kali atau lebih banyak dari minggu sebelumnya hanya 376 kali. Dan, jumlah guguran lava juga semakin intensif, yakni mencapai 117 kali. Padahal, pada minggu sebelumnya jumlah guguran lavanya hanya 35 kali.

Karena kondisi Gunung Merapi semakin menuju ke arah kritis, pihak BPPTK Yogyakarta mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten di sekitar Gunung Merapi, seperti Kabupaten Klaten, Sleman, Magelang dan Boyolali. Gunung Merapi berada di perbatasan empat kabupaten tersebut.

”Langkah-langkah antisipasi jika terjadi erupsi kami koordinasikan dengan pemerintah daerah setempat, termasuk jalur-jalur evakuasi yang mulai diperbaiki,” kata Subandrio.

Dihubungi terpisah, Triyono, Petugas Pengamatan Gunung Merapi di Pos Pengamanan Kaliurang, mengungkapkan aktivitas gunung itu terus meningkat. Setiap hari selalu ada gempa vulkanik, guguran lava dan gempa multiphase. Untuk guguran lava masih mengarah ke Kali Gendol yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

Ditambahkannya bahwa guguran lava baru bisa terlihat dari Pos Pengamatan Kaliurang Sleman. Untuk pos pengamatan di Magelang, Klaten maupun Boyolali belum terlihat guguran lava.

“Puncak Gunung Merapi sering tertutup awan, sehinga pengamatan langsung sering terganggu oleh awan,” kata Triono.

Pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB, sirine "Eraly Warning System" atau peringatan dini bahaya Gunung Merapi yang berada di Kabupaten Sleman berbunyi, diduga karena adanya kerusakan sistem. Bunyi sirine itu sempat membuat warga sekitar panik. Sirene tersebut bukan milik BPPTK, tetapi milik Pemerintah Kabupaten Sleman.

Menurut Heri Suprapto, Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, meskipun warga mendengar suara sirene namun warga tetap beraktivitas seperti biasa. Selain itu mereka juga bertanya apakah Gunung Merapi erupsi.

“Warga bertanya-tanya soal bunyi sirine, apakah Merapi sudah meletus, tetapi aktivitas seperti biasa masih dilakukan,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages