KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Senin, 18 Oktober 2010

3 Faktor Penentu Nasib LTE


(Ist)

Beijing - Secara teknologi, Long Term Evolution (LTE) memang menjanjikan kecepatan
transfer data yang jauh lebih tinggi ketimbang 3G. Namun bukan berarti LTE mudah untuk segera diadopsi. Ada tiga hal penting setidaknya yang patut dicermati terlebih dahulu.

Deputy General Manager untuk divisi LTE dan CDMA, ZTE Corporation, Liu Jin Long mengatakan, tiga hal dasar tersebut adalah dari sisi user, regulator, dan operator.

User di sini maksudnya dari segi permintaan pengguna layanan itu sendiri. Apakah sudah merasa tidak cukup dengan layanan dan teknologi yang ada sekarang sehingga diperlukan suatu teknologi baru yang bisa lebih mengakomodirnya.

"Ini termasuk kebutuhan akan akses data, seperti kita ketahui LTE memiliki
transfer data yang jauh lebih cepat dari 3G," tukas Liu, dalam sesi wawancara
terbatas dengan media, di Beijing, China.

Hal penting lainnya adalah soal harga. Pengguna yang price concern atau yang
masih melihat harga sebagai sesuatu yang penting tentu akan berpikir sekian kali untuk mencicipi teknologi baru yang harganya lebih mahal.

"Apalagi jika teknologi yang ada saat ini, 2G dan 3G, dianggap sudah cukup
memuaskannya. Mereka pasti menganggap tak memerlukan LTE. Sebab jika sudah
menggusung LTE pasti biayanya beda, ini yang menjadi pertimbangan," lanjut Liu.

Kemudian dari sisi regulator yang memegang peran penting dalam urusan memberi
'restu' dan mengatur jalannya layanan mulai dari standarisasi, pemberian lisensi serta frekuensi, dan lainnya. Jika regulator merasa negara mereka belum saatnya melangkah ke LTE, maka vendor penyedia layanan pun tak bisa buat apa-apa.

Terakhir adalah dari sisi operator. Dibutuhkan tak cuma sekadar niat untuk
mengembangkan LTE bagi si pemberi layanan. Tapi juga realisasi dari mereka untuk berani melakukan uji coba sebagai penjajakan awal.

"Kami (ZTE) dari sisi vendor sudah siap secara teknologi jadi tergantung dari
pasar. Dan kami selalu siap untuk mengadakan pembicaraan dengan operator. Mereka cepat untuk memutuskan maka dengan cepat pula kami untuk membantu," tukas Liu.

ZTE digadang-gadang sebagai teknologi generasi keempat (4G) yang mampu mencapai kecepatan transfer data hingga 100 Mbps. Namun seiring berjalannya waktu, telah lahir pengembangan dari LTE yang salah satunya digarap ZTE yang diberi nama LTE-Advanced yang mampu menembus kecepatan downlink hingga 1 Gbps.

( ash / rns )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages