Jakarta - Komisaris Indosat, Rahmat Gobel, mengilustrasikan Indosat seperti kura-kura melawan kelinci di tengah persaingan industri telekomunikasi yang kian ketat.
"Posisi Indosat saat ini ibaratnya kura-kura sedang balapan dengan kelinci. Tapi jangan salah, kura-kura biar pelan tetap bisa finish duluan kalau kelinci-nya anggap remeh karena tidur dulu," kata dia saat berbincang dengan detikINET di sela acara Indosat Award, di Rumah Marocco, Jakarta, Kamis (3/3/2011).
Dalam klasemen pasar seluler, posisi Indosat masih menempati urutan kedua di bawah Telkomsel. Namun demikian, jumlah 44 juta pelanggan yang dimiliki Indosat kian dekat oleh XL Axiata yang membukukan 41 juta pelanggan.
Indosat yang posisinya terus-terusan dikejar oleh XL, dinilai Rahmat tak perlu dikhawatirkan. "Dalam berbisnis itu hal biasa. Kadang kita nomor satu, kadang nomor dua, bisa juga nomor tiga," ujarnya.
"Bisnis naik turun itu biasa. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan. Yang penting sekarang Indosat sedang memperkuat pondasinya. Kami tidak perlu takut," tandas Rahmat.
( rou / ash )
"Posisi Indosat saat ini ibaratnya kura-kura sedang balapan dengan kelinci. Tapi jangan salah, kura-kura biar pelan tetap bisa finish duluan kalau kelinci-nya anggap remeh karena tidur dulu," kata dia saat berbincang dengan detikINET di sela acara Indosat Award, di Rumah Marocco, Jakarta, Kamis (3/3/2011).
Dalam klasemen pasar seluler, posisi Indosat masih menempati urutan kedua di bawah Telkomsel. Namun demikian, jumlah 44 juta pelanggan yang dimiliki Indosat kian dekat oleh XL Axiata yang membukukan 41 juta pelanggan.
Indosat yang posisinya terus-terusan dikejar oleh XL, dinilai Rahmat tak perlu dikhawatirkan. "Dalam berbisnis itu hal biasa. Kadang kita nomor satu, kadang nomor dua, bisa juga nomor tiga," ujarnya.
"Bisnis naik turun itu biasa. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan. Yang penting sekarang Indosat sedang memperkuat pondasinya. Kami tidak perlu takut," tandas Rahmat.
( rou / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar