KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Jumat, 18 Februari 2011

Indosat Coba Hidupkan Eksistensi StarOne


StarOne (dok. isat)

Jakarta - StarOne yang tengah dipertimbangkan Indosat untuk dilepas ke perusahaan lain, masih beroperasi seperti biasanya. Bahkan divisi fixed wireless access (FWA) ini coba diorbitkan kembali lewat program "Ngorbit Selangit".

Program repackaging ini menawarkan gimmick 'gratis' telepon dan 'gratis' SMS ke sesama StarOne dan ke pelanggan seluler Indosat IM3, Mentari dan Matrix, baik untuk lokal maupun sambungan jarak jauh (SLJJ) ke seluruh Indonesia.

Dibilang gratis sebenarnya tidak juga. Sebab, untuk menikmati program 'gratis' telepon dan SMS tersebut, pelanggan StarOne harus lebih dulu mendaftarkan paket langganan, yaitu paket Ngorbit Bulanan Rp 25.000 per bulan, Ngorbit Mingguan Rp 7.500 per minggu, Ngorbit Harian Rp 1.500 per hari, dan Ngorbit SMS Rp 1.500 per minggu.

"Kami berharap, dengan diluncurkannya program StarOne Ngorbit Selangit, pelanggan akan semakin mudah berkomunikasi dan mendapat berbagai manfaat yang menguntungkan,"kata Insan Prakarsa, Group Head Segment Management Indosat, dalam keterangannya, Jumat (18/2/2011).

Sejak beberapa tahun belakangan, pelanggan StarOne hampir tak beranjak dari kisaran 600-700 ribu pelanggan. Di pasar FWA, StarOne masih kalah bersaing dengan Flexi milik Telkom (16 juta pelanggan) dan Esia dari Bakrie Telecom (10 juta pelanggan).

Stagnannya StarOne menimbulkan spekulasi bahwa unit bisnis FWA ini akan dilepas Indosat karena dinilai membebani perusahaan. Presiden Direktur dan CEO Indosat, Harry Sasongko, tak memungkiri kabar itu. Namun, ia berkilah, semua kemungkinan masih dipertimbangkan.

"Belum ada rencana spin-off. Kami masih mencari formulasi terbaik untuk StarOne," kata Harry usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu di kantor pusat Indosat.

Sejauh ini, perusahaan yang tertarik mengakuisisi StarOne adalah Telkom. Jika kesepakatan merger atau akuisisi tercapai antara keduanya, maka Telkom bisa memanfaatkan sumber daya StarOne, semisal frekuensi, infrastruktur, hingga SDM, untuk mengembangkan Flexi.


( rou / rou )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages