Jakarta -     Lenovo, perusahaan yang selama ini lebih  dikenal sebagai produsen PC, akhirnya meramaikan pasar ponsel Indonesia.  Untuk tahun 2011 ini, sudah disiapkan 12 model handset untuk menjajal  peruntungan vendor asal China itu.
Menurut Charles Sigarlaki,  Sales & Marketing Director PT Global Selular Network selaku  distributor Lenovo Mobile di Indonesia, Lenovo akan coba menjajal pasar  dengan deretan ponsel entry level sebagai langkah awal.
"Pada  semester I ada 5 model, 3 qwerty dan 2 candy bar, pasarnya masih  menengah ke bawah. Sementara untuk semester II, baru kita akan masuk di  platform Android dan 3G," tukasnya dalam jumpa pers di Restoran Bebek  Bengil, Jakarta, Kamis (24/2/2011).
Jimmy Lemo, Presiden Direktur  PT Global Selular Network mengaku tidak khawatir dibilang telat dan tak  dilirik pasar lantaran baru sekarang terjun ke pasar ponsel Tanah Air.  Pasalnya, pasar telekomunikasi Indonesia masih sangat besar, meskipun  saat ini sudah ada sekitar 200 juta pengguna seluler yang terdaftar di  jaringan operator. 
"Terlebih, Lenovo selama ini sudah punya  nama di industri PC, dan kita (Lenovo Mobile-red.) akan masuk ke  Indonesia dengan kualitas yang sama," tukasnya.
Ya, sama seperti  vendor lain, kualitas jelas menjadi andalan utama Lenovo Mobile untuk  merayu pengguna. Selain tentunya, embel-embel harga murah.
Lenovo  Mobile pun berjanji tak akan cuma mengobral janji murah. Salah satu  bukti sahih mereka adalah dengan menawarkan ponsel yang seharga Rp 200  ribuan. Ponsel bermodel candy bar tersebut dikeluarkan dengan program  bundel operator Axis.
"Harga yang ditawarkan Rp 199 ribu jika pengguna membeli dua unit, kalau satu unit dihargai Rp 249 ribu," umbar Charles.
Adapun  untuk layanan purna jual, Lenovo Mobile sudah membangun 8 service  center di 8 kota besar. "Ini baru awal, nantinya kita akan membangun  service center di seluruh propinsi," Charles menandaskan.
Lenovo  Mobile sendiri untuk pembangunan service center telah menyiapkan  investasi USD 1-2 juta. Dana tersebut juga diperuntukkan untuk capex,  infrastruktur dan aktivitas lainnya. Adapun untuk biaya operational,  mereka telah menyiapkan investasi sebesar USD 2-3 juta sebagai modal  awal menjelajah pasar ponsel Indonesia.             (    ash    /    rns    )                

 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar