KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Kamis, 11 November 2010

Kolom Venus Perempuan dan Gosip 2.0


ilustrasi (cc/d sharon pruitt)

Jakarta - Akhir Oktober lalu, saat berlangsungnya event Deklarasi Soempah Pemoeda 2.0 di Museum Kebangkitan Nasional di kawasan Jakarta Pusat, saya tersadar akan satu hal. Ini tentang perempuan dan kebiasaan bergosip. Bukan dalam arti negatif, karena membicarakan hal-hal yang baik, kejadian-kejadian lucu di antara teman sendiri pun, juga bisa digolongkan sebagai bergosip.

Begini ceritanya. Pada saat para undangan sedang asyik menyimak dialog seru tentang pemuda dan sejarah di atas panggung, diam-diam saya keluar ruangan untuk mencari udara segar. Maksud saya, udara segar dan secangkir kopi panas.

Load pekerjaan beberapa minggu terakhir terasa semakin menekan, membuat saya gampang lelah dan tegang. Kalau sudah begini, apalagi jika ditambah efek buruk hormon estrogen pada tanggal-tanggal tertentu setiap bulan, saya –-seperti semua perempuan pada umumnya—- menjadi gampang meledak oleh hal-hal remeh. Kesalahan kecil bisa saja membuat perempuan ngamuk gak penting. Salah ngomong sedikit bisa berakibat panjang.

Nah, ketika saya menikmati udara segar –dan kopi—secara sembunyi-sembunyi itulah, seorang kawan menggamit lengan dan mengajak saya menjauh dari pintu ruangan. Dengan cangkir kopi yang masih setengah terisi, saya mengikuti teman saya ini ke satu sudut yang lebih sepi. Bersama kami, ikut seorang perempuan, yang belakangan saya ketahui adalah seorang penyiar radio. "Kita ngobrol sebentar, yuk, buat live report sepuluh menit lagi. Nanti mbak Venus cerita-cerita tentang ngerumpi, ya?" katanya.

Capek, ngantuk, dan sungguh sedang malas berdebat, saya menurut saja. Lantas duduklah kami bertiga di dekat rumpun tanaman hias, lumayan jauh dari suara bising yang berasal dari ruang tempat acara berlangsung. Sambil menunggu panggilan telepon dari stasiun radio si Mbak tadi, kami bertiga ngobrol seru tentang perempuan, blog, dan internet.

Belum tuntas percakapan hangat kami, wawancara jarak jauh harus dimulai. Dan bertanyalah Mbak penyiar satu lagi di ujung telepon sana, tentang topik yang sudah disepakati tadi. Pertanyaan yang cukup sering saya terima seputar dunia perempuan, dan hubungannya dengan komunitas online.

Saking seringnya harus menjawab pertanyaan yang sama, dengan lancar dan sok tau saya jelaskan kenapa situs dan komunitas ini ada. Juga kenapa komunitas kami selalu ramai dan tidak pernah kehabisan topik untuk dibahas bersama-sama.

Selesai sesi wawancara, kami bertiga melanjutkan percakapan yang tadi sempat terpotong. Seru dan akrab seperti bertemu teman lama.

Belakangan, lama setelah kami mengakhiri obrolan penuh ketawa-ketiwi kemudian kembali ke kelompok masing-masing, saya baru sadar. Ternyata memang, perempuan diciptakan gemar berkumpul dengan sesama perempuan, bicara dan ngomongin apa saja. Dari soal model tas dan sepatu, film, buku, bahkan gadget dan teknologi terbaru.

Saling bercerita tentang kehidupan pribadi, kadang juga bukan hal yang tabu jika perempuan merasa bertemu dengan orang yang cocok dan bisa dipercaya. Yang terakhir ini tidak selalu benar, karena kalau lagi sial, insting juga bisa salah. Yang rasanya klik dan terlihat seperti teman baik, bisa saja ternyata adalah serigala berburu biri-biri.

Barangkali karena nature perempuan yang seperti itu, maka kemudian blog, microblog, jejaring pertemanan, dan komunitas online menjadi seperti surga buat sebagian perempuan. Berada dalam kelompok besar –meski hanya digital—membuat kami merasa punya teman ngobrol, dan selalu ada tempat membagi perasaan ketika sedang merasa tak ingin sendirian.



Venus Tentang Penulis: Venus adalah seorang blogger dan social media specialist. Ia bisa dihubungi di http://venus-to-mars.com atau melalui akun @venustweets di Twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages