KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Jumat, 17 Desember 2010

Indonesia Belum Jadi Prioritas iPhone 4


iPhone 4 (Ist)

Jakarta - Terjawab sudah kenapa iPhone 4 terlambat hadir di Indonesia. Apple memang tidak menjadikan Indonesia sebagai negara prioritas yang harus buru-buru dipasok smartphone terbarunya itu.

Perusahaan yang dipimpin Steve Jobs tersebut memang tidak secara langsung menyatakan demikian. Namun fakta ini tersirat dari penuturan Telkomsel, selaku mitra operator Apple di Indonesia.

"Hari ini kulminasi dari penungguan sejak Juni lalu. Kenapa baru sekarang, itu karena Apple yang punya scheduling kapan hadirkan iPhone 4 di Indonesia. Kami tidak bisa memaksa," kata Gideon Edie Purnomo, vice president Channel Management Telkomsel, di Senayan City, Jakarta, Jumat (17/12/2010).

Gideon menuturkan, Indonesia cuma jadi negara yang masuk kelompok ketiga untuk peluncuran resmi iPhone di Asia. "Di Asia, mereka launch pertama di Jepang, dan kedua di Singapura. Baru kemudian, Indonesia masuk kelompok ketiga. Semua diatur oleh Apple."

Meski begitu, Telkomsel coba memahami kenapa Apple berbuat demikian. "Apple punya hak. Mereka perusahaan worldwide yang punya reputasi bagus. Policy yang mereka jalankan tentu ada pertimbangannya sendiri. Mereka proteksi banget agar value-nya tetap terjaga."

"Untuk proses mempertahankan reputasi tadi mereka membuat prosedur, perencanaan, dan penjadwalan yang ketat. Kenapa policy-nya seperti itu, itu hak mereka. Kami sebagai partner sangat menghargai. Kalau akhirnya menjadi hubungan atas-bawah, monggo, sah-sah saja," tukas Gideon.

Gideon berpendapat, Indonesia tidak menjadi pilihan utama untuk pasar iPhone karena angka penjualannya belum sebesar negara lain seperti Jepang dan Singapura. Menurutnya, kondisi ini dikarenakan harga handset iPhone yang memang tidak murah.

"Kenapa kita bisa jadi kelompok ketiga, saya tidak tahu pasti. Mungkin karena di negara lain modelnya subsidi, dan memicu volume penjualan yang sangat besar. Teori dagang, yang jualannya gede itu yang diutamakan," kata Gideon.

"Apple pahami sekali pasar Indonesia. Menjual handset dengan harga segitu tanpa subsidi, bisa dapat angka sales 40 ribu saja sudah cukup bagus. Di Singapura bisa laku 200 ribu lebih itu karena disubsidi. Mereka harus kontrak dua tahun. Di kita tidak bisa, karena market kita prepaid (prabayar), orang inginnya freedom," tandasnya.

( rou / rns )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages