KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Kamis, 16 Desember 2010

BRTI Gelar Pleno Bahas Seluler Bakrie Telecom

Achmad Rouzni Noor II - detikinet


Pemancar Seluler (rou/inet)

Jakarta - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan menggelar rapat pleno untuk membahas pemberian lisensi seluler kepada Bakrie Telecom. Hasil dari rapat pleno ini akan menjadi acuan rekomendasi Menkominfo Tifatul Sembiring.

"Kami akan memulai rapat pleno jam 9.00 WIB pagi ini. Kalau disetujui, akan kami rekomendasikan ke menteri," kata Anggota BRTI M Ridwan Effendi kepada detikINET, Kamis (16/12/2010).

Ridwan mengatakan, semua tahapan administrasi dan teknis yang dipersiapkan Bakrie untuk mengajukan lisensi seluler telah memenuhi syarat sesuai pasal 4 Peraturan Menkominfo No.1/2010 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi.

"Semua keputusan ada di tangan menteri. Kalau cepat, bisa saja lisensi akan diberikan pada pekan depan atau selambat-lambatnya akhir bulan ini," tandasnya.

Pasal 4 Ayat 3 regulasi itu menyebutkan ketentuan proses seleksi sebagaimana dimaksud pada Ayat 2 tidak berlaku bagi penyelenggaraan jaringan telekomunikasi yang akan diselenggarakan oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi yang telah memiliki izin penggunaan kode akses jaringan dan bermaksud menyelenggarakan jenis penyelenggaraan jaringan telekomunikasi lain.

Masalah penomoran telah lama menjadi kendala utama Bakrie. Meski teknologi dan jaringan yang dimiliki sudah sama seperti seluler, namun perusahaan itu sulit berkembang karena penomoran untuk fixed wireless access (FWA ) sangat terbatas.

Hal itulah yang mendorong Bakrie untuk mengajukan lisensi seluler, mengingat dalam satu blok penomoran FWA, hanya terdapat jutaan, sementara penomoran seluler bisa mencapai ratusan juta, bahkan miliaran nomor.

Direktur Layanan Korporasi Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi, mengatakan permohonan lisensi seluler telah diajukan sejak Mei untuk memperkuat layanan kepada pelanggan. Ia menegaskan, pengajuan ini tak ada kaitannya dengan rencana konsolidasi antara Esia dengan operator FWA lainnya, Telkom Flexi.

"Kami melihat ada 20% pelanggan Esia yang melakukan perjalanan antarkota. Kepada pelanggan existing akan diberikan pilihan memilih seluler atau CDMA karena nomor yang digunakan juga berbeda," jelasnya.

( rou / rou )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages