KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Jumat, 15 April 2011

Pengembangan Robot ITB Tersandung Dana


Robot buatan ITB (inet)

Bandung - ITB berencana untuk mengembangkan robot yang bisa membantu manusia, salah satunya adalah untuk pencari korban bencana. Namun ITB masih membutuhkan dana untuk riset robot tersebut.

Demikian diungkapkan oleh peneliti robot sekaligus dosen Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI) ITB, Kusprasapta Mutijarsa saat berbincang santai dengan detikINET.

"Memang kita sudah ada dana untuk itu (riset - red). Tapi kalau bicara kurang atau tidak itu relatif. Karena berbasis kampus, maka dananya kan tergantung dari anggaran. Kalau ada kita jalan, kalau tidak ada yang kita tetap berusaha dengan seadanya," ungkapnya.

Saat ini ITB tengah mengembangkan robot yang bisa membantu manusia untuk mencari korban bencana. Riset untuk membuat robot penanggulangan dan penyelematan bencana alam tersebut sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.

"Risetnya sudah sejak tiga tahun lalu. Saat ini masih prototype dan kita terus kembangkan. Faktor dana dan komponen yang sebagian dibuat di luar negeri menjadi kendala utama dalam pengembangan riset ini," katanya.

Disinggung berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk melakukan riset tersebut, Soni -biasa pria ini dipanggil- mengatakan bahwa untuk membangun satu unit robot dibutuhkan biaya sedikitnya Rp 50 juta.

"Dengan waktu sekitar 2-3 bulan untuk merakitnya, kita butuh sekitar Rp 100-200 juta per tahun. Itu untuk kepentingan riset saja. Karena saat kita melakukan riset kita kan melakukan percobaan-percobaan. Nah, IC meledak atau komponen rusak saat percobaan itu sudah biasa. Ini yang membuat biayanya cukup besar," tuturnya.

Sebetulnya, sambung Soni, dari pihak kampus juga ada alokasi dana untuk riset tersebut. Namun jumlahnya terbatas. Selama ini dirinya mengandalkan dana kampus dan donasi dari alumni untuk bisa mendanai riset tersebut.

"Apa ada perusahaan-perusahaan yang mensponsori ini (riset robot - red)? Saya tidak tahu. Kita selama ini ya hanya mengandalkan dari kampus dan dari alumni," katanya.

Soni menambahkan, jika memiliki dana untuk riset maka dalam waktu 3-5 tahun ke depan, robot-robot yang tengah dikembangkannya bisa diimplementasikan.

( afz / eno )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages