KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Jumat, 21 Januari 2011

Sensor di BlackBerry Terus Diawasi


Ilustrasi (ash/inet)

Jakarta - Research In Motion (RIM) boleh saja telah menjalankan filtering di akses internet BlackBerry. Meski demikian, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) akan terus memonitor implementasi sensor tersebut.

Dikatakan Gatot S. Dewa Broto, Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo, proses filtering di BlackBerry berjalan dinamis. Artinya, ketika sensor itu telah dijalankan tidak lantas dibiarkan begitu saja. Namun juga akan terus diawasi kinerjanya.

"Pasti kita akan melakukan evaluasi, apakah DNS Nawala yang digunakan untuk filtering efektif atau tidak," tukasnya, kepada detikINET, Jumat (21/1/2011).

Meski demikian, Gatot menyadari jika yang namanya filtering itu tak serta-merta dapat menyaring 100 persen konten negatif yang beredar. Namun jika metode filtering yang dijalankan RIM tidak efektif, Kominfo tidak segan untuk meminta produsen BlackBerry itu mencari metode lain.

"Yang pasti mereka harus tetap berkoordinasi dengan pihak di Indonesia, baik itu dengan pemerintah atau dengan enam operator selaku partner mereka," tukasnya.

Sayangnya Gatot tak bisa memastikan kapan evaluasi sensor di BlackBerry ini akan dilakukan. Sebab, Kominfo ingin memberi kesempatan RIM untuk berusaha terlebih dulu dalam membuktikan janjinya.

"Yang penting mereka telah melakukannya, kita apresiasi dulu lah dan biarkan mereka bekerja. Jadi biar tidak berkesan, kita (pemerintah-red.) banyak menuntut. Kasihan kalau belum apa-apa langsung diserang," jelas Gatot.

"Kita kan ingin dianggap sebagai negara dengan memiliki kepastian hukum. Jika tidak, investor nanti pada kabur," ia menandaskan. ( ash / rns )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages