KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Sabtu, 18 September 2010

Dari E-book Hingga KentangRadio

Kolom Venus
Dari E-book Hingga KentangRadio
Penulis: Venus - detikinet

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Kapan terakhir kali kita, eh Anda, membaca koran dan majalah? Atau mendengarkan radio di rumah?

Buku, barangkali perannya belum tergantikan oleh e-book. Banyak orang mengaku belum bisa menikmati acara membaca buku lewat perangkat digital. Rasanya memang beda. Judul dan isi boleh persis sama, tapi tetap saja beda rasa. Membaca novel tebal sambil gegulingan di kamar, rasanya jauh lebih enak daripada membaca huruf-huruf yang menyala terang di layar monitor.

Membeli buku juga tidak terasa 'buang-buang duit'. Berbeda dengan koran dan majalah yang secara berkala harus dijual kiloan supaya tidak menuh-menuhin. Buku, setelah selesai dibaca, bisa dipajang rapi di rak. Sebagai koleksi atau sekadar gaya-gayaan. Supaya teman yang datang tahu bahwa selera kita bagus. "Saya baca Pram, lho." Misalnya begitu.

Koran dan majalah (cetak) memang sedikit lain cerita dan nasibnya. Lima atau enam tahun terakhir, kita tahu, beberapa nama terpaksa gulung tikar dan berhenti terbit. Sisanya, meski tidak tahu persis angkanya, saya yakin omzetnya menurun drastis. Berita dan informasi terkini kian mudah didapat dari internet. Koran online, majalah online, dan... Twitter.

Lalu, apa kabar radio?

Radio memang belum mati. Versi asli, artinya yang kita dengar di rumah atau saat berkendara, masih punya pendengar setia dan pasarnya sendiri. Banyak yang bahkan kini merambah dunia digital dengan menyediakan versi streaming.

Sebut saja, Hardrock, Prambors, Kiss FM. Dengan sekali klik, selama koneksi internet lumayan bagus, kita bisa menikmati suara penyiar dan lagu kesayangan. Bahkan kita bisa ngobrol langsung dengan penyiarnya, atau request lagu lewat akun social media mereka di Twitter dan Facebook.

Yang menarik, radio online independen juga semakin banyak bermunculan. Tanpa dukungan finansial dari sponsor, dan benar-benar berangkat dari kecintaan terhadap musik, internet radio semakin berkibar.

Pendengarnya barangkali belum sebanyak radio konvensional yang go online. Jam siarannya juga sesuka mereka. Kadang nyala kadang libur.

Mendengar streaming radio seperti KentangRadio (www.kentangradio.com) terasa hangat dan menyenangkan. Menyegarkan. Sambil menulis dan mengerjakan tugas-tugas lain, KentangRadio bisa dipantengin sampai pagi. Sampai bosan. Sampai para penyiarnya ngantuk, bosan, dan berhenti siaran. Itulah uniknya.
Venus Tentang Penulis: Venus adalah seorang blogger dan social media specialist. Ia bisa dihubungi di http://venus-to-mars.com atau melalui akun @venustweets di Twitter.
( ash / ash )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages