KursusHP ServisHP Servis EMMC Ganti EMMC kursus teknisi handphone kursus reparasi handphone kursus servis handphone kursus bongkar pasang handphone kursus ganti LCD handphone kursus ganti baterai handphone kursus ganti kamera handphone kursus ganti flash handphone kursus ganti speaker handphone kursus ganti port charger handphone kursus ganti komponen handphone lainnya kursus teknisi handphone murah kursus teknisi handphone cepat kursus teknisi handphone bergaransi kursus teknisi hanpphone dekat

Rabu, 11 Maret 2020

Literasi Digital Indonesia Ketinggalan Jauh di Dunia

Literasi Digital Indonesia Ketinggalan Jauh di Dunia


Diskusi Literasi Digital Kominfo

Jakarta - 
Indonesia merupakan pengguna internet dengan jumlah besar yakni 171 juta jiwa, selain pasar smartphone yang sangat besar. Namun literasi digitalnya ketinggalan jauh.

"Indonesia di peringkat 56 dari 63 negara, tapi inilah tantangan kita, kita harus optimis. Ketika pemerintah bekerjasama dengan masyarakat dan wartawan, ini diharapkan bisa meningkat," kata Andi Faisa Achmad, Kasubdit Standarisasi Teknologi Informasi Ditjen SDPPI Kominfo di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Ia merujuk pada data Global World Digital Competitiveness Index. Selain pengetahuan yang perlu ditambah untuk meningkatkan literasi digital, SDM yang ahli di bidangnya, dana, dan riset teknologi juga adalah hal yang mesti diperhatikan. Andi menyinggung Mendikbud Nadiem Makarim yang telah selangkah lebih maju dengan memasukkan kurikulum digital ke kurikulum nasional.

"Kita sekarang mulai gencarkan bagaimana masyarakat pakai internet sehat, masyarakat harus tahu teknologi mau diapain, Kemendikbud telah mengedukasi murid-murid soal dunia digital dari sisi positif," sambungnya.


Tak hanya soal literasi digital, dalam kesempatan yang sama, Kominfo juga memberikan suaranya soal Internet of Things (IoT) yang kini tengah berkembang luas.

Masih kata Andi, pemerintah telah menetapkan IoT pada frekuensi 920-923 MHz. Aturan ini telah digodok selama satu tahun. Sementara itu, Andi menuturkan sudah ada banyak konektivitas IoT yang tersedia seperti 2G, 3G, 4G, LTE, atau menggunakan satelit.

"Pemerintah sadar harus menjadi fasilitator. Pasti jutaan perangkat terjaring dengan IoT," tuturnya.

Sebelumnya diprediksi, akan ada 20-30 miliar perangkat IoT (selain smartphone, tablet, dan komputer) yang terpasang di tahun 2020. Implementasinya juga bisa sangat beragam mulai dari smart home hingga smart city.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages