Illinois - Penipuan berkedok kencan online sering terjadi, namun korbannya masih saja berjatuhan. Kali ini, kasus itu terjadi di Illinois, Amerika Serikat. Seorang pria merugi USD 200 ribu atau sekitar Rp 1,7 miliar karena kena perangkap penjahat dunia maya.
Korban yang tak diidentifikasi namanya ini, mulanya berkencan dengan seseorang di internet. Dia amat yakin teman kencannya adalah seorang wanita meski mereka belum sekalipun bertemu di dunia nyata. Bahkan yang mengherankan, hubungan virtual itu berlangsung sekitar dua tahun.
Sang pria kerap mengirim uang sampai total USD 200 ribu pada teman kencannya itu. Uang ini dikirim ke rekening berbagai negara, termasuk negara yang dikenal sebagai salah satu sarang penjahat internet, Nigeria.
Nah suatu ketika, korban tidak bisa lagi menghubungi wanita itu. Si pria khawatir kalau kalau teman kencannya jadi korban penculikan sehingga dia lapor ke polisi setempat.
Namun setelah polisi melakukan penyelidikan, mereka memberi kabar buruk. Sang wanita ternyata tidak eksis sehingga korban positif kena penipuan online. Jadilah ia harus merelakan banyak uangnya melayang.
Kewaspadaan memang perlu ditingkatkan menghadapi kejahatan di dunia maya semacam itu. Seperti dikutip detikINET dari DailyMail, Senin (28/2/2011), kejahatan cyber adalah bisnis besar. Menurut data FBI, kerugian yang ditimbulkan mencapai USD 1,7 miliar di tahun 2010, untuk wilayah Amerika Serikat saja. ( fyk / rns )
Korban yang tak diidentifikasi namanya ini, mulanya berkencan dengan seseorang di internet. Dia amat yakin teman kencannya adalah seorang wanita meski mereka belum sekalipun bertemu di dunia nyata. Bahkan yang mengherankan, hubungan virtual itu berlangsung sekitar dua tahun.
Sang pria kerap mengirim uang sampai total USD 200 ribu pada teman kencannya itu. Uang ini dikirim ke rekening berbagai negara, termasuk negara yang dikenal sebagai salah satu sarang penjahat internet, Nigeria.
Nah suatu ketika, korban tidak bisa lagi menghubungi wanita itu. Si pria khawatir kalau kalau teman kencannya jadi korban penculikan sehingga dia lapor ke polisi setempat.
Namun setelah polisi melakukan penyelidikan, mereka memberi kabar buruk. Sang wanita ternyata tidak eksis sehingga korban positif kena penipuan online. Jadilah ia harus merelakan banyak uangnya melayang.
Kewaspadaan memang perlu ditingkatkan menghadapi kejahatan di dunia maya semacam itu. Seperti dikutip detikINET dari DailyMail, Senin (28/2/2011), kejahatan cyber adalah bisnis besar. Menurut data FBI, kerugian yang ditimbulkan mencapai USD 1,7 miliar di tahun 2010, untuk wilayah Amerika Serikat saja. ( fyk / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar