Pages

Kamis, 30 September 2021

Ramalan Seram Kondisi Bumi Tahun 2500

 Foto Bumi Bulat


Jakarta - Seperti apa kondisi Bumi pada ratusan tahun mendatang? Andaikan masalah perubahan iklim dan pemanasan global tidak ditanggulangi dengan serius, keadaan planet ini diprediksi tidak menggembirakan, bahkan mungkin tidak dikenali dari kondisinya saat ini.

Dalam publikasi United Nations Assessment of Nationally Determined Contributions (NDCs), perkembangan saat ini untuk menangkal peningkatan suhu udara tidak begitu menjanjikan, sehingga bisa saja temperatur naik 2,7 derajat Celcius di tahun 2100.

Hal itu dianggap membahayakan di mana kebakaran hutan, badai, kekeringan, banjir, udara panas dan perubahan ekosistem marak terjadi. Dalam penelitian Science Alert yang dikutip detikINET, Rabu (29/9/2021), diproyeksi pula bagaimana kondisi Bumi sampai tahun 2500.


Menurut permodelan mereka, temperatur rata-rata global akan terus naik di atas tahun 2100. Dalam skenario ini, area yang cocok untuk bertani akan menurun dan wilayah di mana tanaman bisa tumbuh subur akan bergerak lebih dekat ke kutub Bumi.


"Tempat-tempat yang punya sejarah panjang dalam hal kekayaan ekosistem seperti lembah Sungai Amazon mungkin akan menjadi tandus," sebut Science Alert yang dikutip detikINET.


Lebih lanjut, suhu panas mungkin akan mencapai level fatal bagi populasi manusia di daerah tropis yang banyak dihuni, sehingga sebagian area itu tidak bisa lagi ditinggali. Sedangkan level air laut kian tinggi.


"Jika kita gagal untuk menghentikan pemanasan global, dalam waktu 500 tahun mendatang dan selanjutnya, Bumi akan berubah yang akan menantang kemampuan kita untuk bertahan hidup, khususnya di area yang secara geografi dan sejarah berakar budaya yang memberikan kita identitas dan makna," sebut Science Alert lagi.


Bahkan ibaratnya, Bumi nanti seperti tempat yang asing bagi umat manusia. "Pilihannya adalah dengan segera menurunkan tingkat emisi atau mulai mempertimbangkan kehidupan di Bumi yang sangat berbeda dibandingkan dengan hari ini," pungkas mereka.

Kemenparekraf Dukung Game Developer RI Mendunia di Tokyo Game Show 2021

 Kemenparekraf Dukung Game Developer RI Mendunia di Tokyo Game Show 2021

Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dukung developer RI di event bertajuk Tokyo Game Show (TGS) 2021. Ini menjadi salah satu bentuk nyata pemerintah, untuk mendorong game lokal go internasional.

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyebutkan bahwa industri ini dapat menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.

"Nominal sebesar Rp 24,88 triliun atau sekitar 2,19%, sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional. Ini sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo, dalam mengembangkan esports dan gaming, sebagai salah satu modal bangsa," kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno juga menegaskan, pihaknya akan terus membuka akses pasar selapang-lapanganya, khususnya bagi para pelaku ekosistem kreatif. Terlebih lagi di tengah pandemi, di mana subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) semakin meningkat.


"Dengan pertumbuhan sebesar 4,47%, semoga game menjadi pandemic winner, untuk mendorong pergerakan ekonomi Indonesia. Saya mengajak kepada stakeholder Indonesia, tetap optimis dan optimis memanfaatkan ini agar dapat menjadi pemenang," tambahnya.


Nia Niscaya, Deputri Bidang Pemasaran Kemenparekraf, mengatakan bahwa partisipan Indonesia, merupakan salah satu strategi utama dalam memajukan industri game. Dengan pembukaan akses pasar seluas-luasnya.


"Kami percaya bahwa potensi game lokal sangatlah besar, untuk dapat dilirik dunia, sebagai produk digital ekonomi kreatif unggulan asal Indonesia," kata Nia dalam keterangannya.


"Hal ini juga bisa menjadi pemulihan perekonomian bangsa di tengah kondisi pandemi saat ini," tambahnya.


Seluruh peserta akan mengikuti rangkaian program, melalui Business Matching System yang telah disediakan. Salah satunya, di mana sejumlah produk game juga akan ditampilkan dalam Exhibitor Showroom TGS, yang memuat paviloi, virtual Archipelageek by Indonesia Goes to Tokyo Game Show 2021.


Heri Akhmadi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, sekaligus Federasi Mikronesia, mengharapkan agar kesempatan baik ini, dapat dimaksimalkan seluruh peserta atau delegasi yang berkontribusi.


"Event (Tokyo Game Show) ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta. Untuk dapat meningkatkan profil serta bisnis dari industri game Indonesia secara umum," jelasnya.


Seperti yang diungkapkan oleh Cipto Adiguno, Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI), partisipasi Indonesia di TGS tahun ini, sebagai salah satu bentuk kolaborasi antara pemerintah, dengan stakeholder industri game nasional. Hal ini dilakukan dalam memajukan produk game lokal, di pasar global.

Vivo X70 Pro Siap Dirilis 7 Oktober, Kamera Lebih Profesional

Jakarta - Setelah diluncurkan secara global pada awal September lalu, Vivo mengumumkan akan merilis X70 Pro di Indonesia pada 7 Oktober 2021 mendatang. Vivo X70 Pro dipastikan akan membawa sejumlah teknologi fotografi profesional dengan salah satunya teknologi dari ZEISS Optics.
Product Manager Vivo Indonesia, Hadie Mandala mengatakan ZEISS Optics pada Vivo X70 Pro ini nantinya akan saling terintegrasi dengan fitur-fitur kamera smartphone lainnya, mulai dari Ultra-Sensing Gimbal Camera hingga Real-Time Extreme Night Vision.

"Sebagai perusahaan teknologi yang berorientasi kepada konsumen, Vivo berusaha menanggapi segala kebutuhan konsumennya. Kami pun menyadari kebutuhan konsumen yang menganggap smartphone fotografi sebagai hal penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari yang terus berkembang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).

"Oleh karena itu, pada 7 Oktober mendatang kami siap membawa pembaharuan melalui pengoptimalan Imaging System pada Vivo X70 Pro dengan teknologi dari ZEISS Optics yang saling terintegrasi dengan kamera profesional lainnya," imbuhnya.

Membawa inovasi teknologi hasil kolaborasi dengan produsen optic legendaris ZEISS, berikut ini keunggulan Vivo X70 Pro sebelum peluncuran resminya di Indonesia.

Teknologi Kamera Kelas Profesional

Meski kamera utama ponsel Vivo X70 series sama dengan pendahulunya, yakni hasil kolaborasi dengan pabrikan kamera asal Jerman, ZEISS. Namun bedanya, kamera utama X70 Pro kini memiliki ZEISS Optics yang telah mencapai standar sertifikasi lapisan ZEISS T* Coating.

Adapun lapisan ini dirancang khusus untuk mengurangi pantulan, silau cahaya, sekaligus mengurangi reflektifitas, dan meminimalisir efek flare, stray light, dan ghosting dalam pengambilan gambar. Sehingga dapat meningkatkan kualitas gambar secara akurat,

Pembaharuan pada ZEISS juga akan dirasakan melalui tiga fitur kamera ikonik ZEISS Style Portrait, yakni lensa klasik ikonik Distagon, Planar, dan Sonnar, serta tetap menghadirkan Biotar Portrait Style.

"Dengan menjalin kolaborasi bersama ZEISS, Vivo yakin dapat memberikan pengalaman fotografi profesional melalui sebuah perangkat smartphone. Terlebih setelah menyematkan ZEISS T* Coating pada Vivo X70 Pro yang telah kami optimalkan. Fitur unggulan ini mampu membantu untuk mendapatkan kualitas gambar dengan cahaya dan warna yang akurat sehingga konsumen dapat mengabadikan momen terbaik dalam hidup layaknya hasil kamera profesional," jelas Hadie.

Fitur Fotografi Terintegrasi

Setelah menjadi pelopor teknologi gimbal lewat seri Vivo X50 Pro, yang kemudian dikembangkan Vivo pada Vivo X60 Pro melalui Gimbal Stabilization 2.0. Kini, peningkatan sistem stabilisasi kamera smartphone Vivo disempurnakan lewat Ultra-Sensing Gimbal Camera. Teknologi ini adalah fitur hardware yang memanfaatkan stabilisasi lima sumbu gimbal atau VIS 5-Axis Video Stabilization dalam mengimbangi guncangan kamera. Hasil bidikan pun dikatakan bebas blur meski dalam kondisi low light.

Selain itu, smartphone ini juga menawarkan pembaharuan pada sistem kamera malam melalui Real-Time Extreme Night Vision. Dengan fitur ini, pengguna bisa memotret gambar dengan lebih jelas dalam keadaan minim cahaya dengan preview real-time yang terang sebelum memotret objek, sehingga memudahkan menangkap setiap detail objek.

Vivo X70 Pro dikemas dalam desain estetik dengan 3D Curved Edge Design yang ergonomis dan nyaman di genggam. Tersedia dalam 2 pilihan warna yakni, Aurora Dawn dan Cosmic Black, Vivo X70 Pro menjadi smartphone yang didukung oleh performa tangguh hasil pengembangan mandiri oleh Vivo.

Minggu, 28 Maret 2021

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile

 Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile

Jakarta - Berbagai karakter tersedia di Garena Call of Duty: Mobile yang pastinya bisa kalian sesuaikan dengan mood dan medan perang yang kalian hadapi saat itu. Masih bingung maksudnya disesuaikan dengan medan itu seperti apa? Yuk langsung simak artikel berikut ini!

Nah, pasti kalian sudah tidak asing dengan berbagai map dan juga area yang ada di multiplayer maupun battle royale di Garena Call of Duty: Mobile kan? Terutama buat kalian para pemain battle royale, kemampuan kalian untuk bisa berbaur dan kamuflase dengan medan perang itu penting lho karena dengan begitu kalian akan lebih sulit untuk dijangkau oleh musuh.

Biar kalian mainnya jadi lebih semangat, kalian bisa download Wallpaper Garena Call of Duty: Mobile yang HD di bawah ini.

Grinch

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: MobileBerbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile Foto: (garena indonesia)

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: MobileBerbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile Foto: (garena indonesia)

Alias

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: MobileBerbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile Foto: (garena indonesia)

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: MobileBerbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile Foto: (garena indonesia)

Golem

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: MobileBerbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile Foto: (garena indonesia)

Berbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: MobileBerbagai Wallpaper HD Garena Call of Duty: Mobile Foto: (garena indonesia)

*Artikel ini adalah kerjasama detikINET dan Garena.

Review Redmi 9T, Spesifikasi Kencang di Kelasnya

 Redmi 9T


Jakarta - Xiaomi Redmi 9T dirilis dengan tagline 'Jawara Batre Gede', karena punya baterai yang besar, yaitu 6.000 mAh. Namun ponsel ini tak sekadar mengandalkan baterainya yang besar.

Pasalnya, komponen yang dipakainya tergolong kencang di kelas harga tersebut, yaitu di kisaran Rp 2 jutaan. Unit review yang diterima detikINET adalah varian dengan RAM/storage 6GB/128GB, yang harganya Rp 2,4 juta. Seperti apa performanya?

Desain

Unit yang kami terima berwarna Twilight Blue, dan harus diakui, efek warna dari bodi ponsel ini membuatnya tak seperti ponsel di harga Rp 2 jutaan, alias terlihat cukup premium.

Redmi 9TRedmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Xiaomi pun punya bahasa desain yang belakangan sering mereka gunakan, yaitu menulis seri ponselnya di bodi belakang, dalam hal ini 'Redmi', yang ditulis secara vertikal di bodi ponsel.

Redmi 9TRedmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Kesan premium juga muncul dari empat kamera yang terpasang di bagian kiri atas. Tak ada sensor sidik jari di bodi belakangnya, karena sensornya ini digabungkan dengan tombol power yang ada di samping ponsel. Posisinya pas, dan nyaman dipakai.

Redmi 9TRedmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Oh ya, Redmi 9T juga punya Dual Speaker, di bagian atas dan bawah, yang meningkatkan performa ponsel ini saat mengkonsumsi konten video atau audio.

Pada bagian atasnya ada port audio 3,5mm serta port USB-C di bagian bawah untuk pengisian daya. Slot kartu SIM-nya mendukung penggunaan dua kartu SIM dan microSD sekaligus.

Redmi 9TRedmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

'Wajah' Redmi 9T diisi dengan layar FHD+ berukuran 6,53 inch dengan notch waterdrop di atas. Resolusi FHD+ ini terbilang tinggi untuk kelasnya, yang lazimnya cuma memakai resolusi HD.

Spesifikasi, antarmuka, dan fitur

Sama seperti kebanyakan ponsel Xiaomi lain, Redmi 9T menggunakan MIUI sebagai antarmuka untuk OS Android. Tepatnya MIUI 12.0.2 di atas Android 10.

Antarmukanya terbilang ringan, setidaknya selama pengujian berlangsung. Tentu saja, masih ada iklan, sama seperti kebanyakan ponsel Xiaomi lain, terutama seri non flagship.

Snapdragon 662 yang dipakai terbilang gegas untuk kelas harga ini, sama seperti yang dipakai di 'saudaranya', yaitu Poco M3. Genshin Impact jelas bukan game yang nyaman dimainkan di ponsel ini, ataupun ponsel lain di kelas harganya, karena selalu terjadi frame drop bahkan di pengaturan paling rendah.

Namun game yang tergolong ringan seperti PUBG Mobile bisa dimainkan dengan mulus di pengaturan medium dengan frame rate mentok.

Redmi 9TRedmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Kamera belakang Redmi 9T ada empat, yaitu kamera utama 48 megapixel, ultra wide 8 megapixel, dan kamera makro serta sensor depth masing-masing 2 megapixel.

Untuk kelas harga Rp 2 jutaan, kamera Redmi 9T memuaskan. Kualitas foto dalam kondisi terang cukup mumpuni. Bahkan dalam kondisi kurang cahaya pun masih bisa diterima kualitasnya, lagi-lagi mengingat harganya yang Rp 2 jutaan.

Hasil Kamera Redmi 9THasil Kamera Redmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Hasil Kamera Redmi 9THasil Kamera Redmi 9T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Baterai 6.000 mAh-nya bisa mencukupi kebutuhan daya Redmi 9T selama seharian, bahkan dengan penggunaan berat, dan masih tersisa untuk keesokan harinya. Pengisian dayanya sendiri bisa dilakukan dengan charger 18W.

Kesimpulan

Dibandingkan dengan Poco M3, Redmi 9T ini sama-sama punya harga yang menarik, terutama jika dibandingkan dengan spesifikasinya. Perbedaan keduanya yang paling ketara ada pada desain, dan pada sektor ini, tentu saja bergantung pada selera penggunanya.

Perbedaan lain ada pada kamera belakang, di mana Poco M3 punya tiga kamera sementara Redmi 9T punya empat. Hanya saja, menurut kami perbedaan ini tak cukup signifikan. Jadi, lagi-lagi, keputusan memilih antara keduanya hanya pada sisi desain.

OPPO dan Dynaudio Hadirkan Teknologi Audio Kelas Dunia OPPO Enco X

 OPPO Enco X

Jakarta - OPPO terus menghadirkan inovasi terbarunya dengan teknologi canggih dan mumpuni. Menggandeng merek audio Hi-Fi kelas premium di dunia, Dynaudio, OPPO kali ini meluncurkan inovasi earphone nirkabel premium OPPO Enco X dengan pengalaman audio terbaik.

Chief Creative Officer, OPPO Indonesia, Patrick Owen mengatakan audio berkualitas menjadi hal penting dalam menjalani hidup berkualitas. Sejak era MP3/MP4, OPPO telah mempelajari bidang akustik hingga membuktikan inovasinya pada periode DVD Blu-ray. Selama bertahun-bertahun dan lintas generasi, OPPO juga selalu menjamin produk-produk audionya berkualitas tinggi.

"OPPO dan Dynaudio sama-sama menjunjung kualitas tinggi baik untuk desain dan teknologi. Tidak hanya mencerminkan pemahaman mendalam mengenai akustik, tetapi keduanya juga mampu menghadirkan pengalaman audio yang luar biasa kepada konsumen. Kami percaya bahwa teknologi adalah instrumen musikal sebuah era baru dan Enco X adalah mahakarya teknologi audio terbaik dari OPPO dan Dynaudio," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/3/2021).

Soal kolaborasi OPPO, Patrick menyebut kedua tim telah melakukan berbagai eksplorasi hingga akhirnya menghasilkan OPPO Enco X berteknologi mumpuni. Beragam modifikasi pun dilakukan untuk menciptakan detail audio yang canggih.

"Kedua tim mulai bekerja sama secara intensif pada tahun 2019 untuk mengembangkan OPPO Enco X. Kami telah mengeksplorasi 30 jenis material berbeda dan 152 komponen, serta melalui 120 modifikasi struktural sebelum akhirnya memutuskan struktur akustik final yang unik untuk OPPO Enco X yaitu kombinasi driver membran yang seimbang dengan driver dinamis, yang dibuat dengan struktur koaksial khusus. Hal ini memungkinkan pengiriman detail audio yang kaya dan canggih," ungkapnya.

Patrick menambahkan kecanggihan OPPO Enco X tentu tak lepas dari teknologi inovatif milik Dynaudio. Sebagai merek audio Hi-Fi premium dari Denmark sejak tahun 1977, Dynaudio selalu mengedepankan manufaktur presisi dan cermat dalam menghadirkan produk audio premium berkualitas.

Bersama OPPO, Dynaudio berkolaborasi untuk mentransformasi 'speaker besar' menjadi 'speaker kecil' yang dapat langsung dinikmati di telinga setiap penggunanya. Kolaborasi ini juga menjadi langkah Dynaudio untuk memperluas skala pasar termasuk menjangkau konsumen generasi muda, serta memperkaya kehidupan melalui audio yang otentik.

Soal desain dan pengaturan OPPO Enco X, OPPO mempercayakan kepada tim ahli akustik Dynaudio, yang dipimpin Daniel Emonts dengan pengalaman profesional selama 30 tahun di industri audio. Perpaduan penelitian akustik, keahlian dan ratusan kalibrasi ulang selama bertahun-tahun menghasilkan Enco X dengan audio terbaiknya.

OPPO Enco XOPPO Enco X Foto: OPPO

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perangkat OPPO Enco X, bisa dilihat di sini."OPPO dan Dynaudio sama-sama meyakini bahwa audio dapat meningkatkan kualitas hidup setiap orang. Keyakinan bersama inilah yang membantu kedua tim mengatasi tantangan jarak ribuan kilometer, kendala bahasa, dan perbedaan budaya demi menciptakan produk yang dengan sepenuh hati dibanggakan oleh kedua belah pihak dan tentunya memperluas peluang untuk kembali berkolaborasi di masa mendatang. OPPO Indonesia sangat bangga dapat menghadirkan OPPO Enco X untuk pecinta teknologi dan audio di Indonesia, yang dapat disimak bersama melalui Digital Launch pada 31 Maret 2021 pukul 19.00 di YouTube OPPO Indonesia," pungkasnya.

Hitung-hitung Biaya Buat yang Mau Tinggal di Bulan

 Tinggal di Bulan


Jakarta - Badan antariksa berbagai negara berupaya membuka jalan bagi manusia untuk bisa ke Bulan bahkan tinggal di sana. Sebuah studi menunjukkan bahwa bermukim di satelit alami Bumi tersebut akan memakan biaya sangat mahal.

Seorang ahli di Money, perusahaan broker untuk produk kredit konsumen, merilis panduan hipotek perhitungan biaya hidup di Bulan. Berdasarkan hitung-hitungan Money, bermukim di Bulan paling tidak akan menelan biaya USD 325.067 atau sekitar Rp 4,6 miliar sebulan.

Harga ini termasuk biaya pemeliharaan perintilan pengamanan rumah seperti segel udara, pendingin udara dan pemanas berskala industri, jendela tahan meteor, ruangan isolasi, dan sumber energi organik.

Panduan hitung-hitungan ini juga mengurutkan lokasi yang paling didambakan sebagai hunian di Bulan. Bagian Bulan yang disebut sebagai "Sea of Rains" dianggap sebagai pinggiran kota yang sempurna untuk tempat tinggal keluarga. Wilayah ini terletak di utara dan merupakan salah satu kawah tubrukan terbesar di tata surya.

Ambisi untuk bisa menjajah Bulan bukan angan-angan belaka. Buktinya, misi Artemis NASA akan lepas landas pada tahun 2024 dan mengirim kru ke Bulan yang akan menjelajahi permukaan Bulan. Misi ini membawa harapan bisa membangun pemukiman yang stabil di sana.

Dan meski NASA hanya berfokus pada pengiriman astronaut, perusahaan teknologi luar angkasa melihat lebih jauh ke masa depan ketika manusia terpikir untuk pindah dai Bumi ke Bulan.

Tinggal di BulanFoto: Money.co.uk

"Dengan Bumi yang semakin padat dan teknologi luar angkasa yang semakin maju, tidak lama lagi kehidupan di Bulan menjadi sesuatu yang normal," demikian kata penelitian tersebut seperti dikutip dari Daily Mail.

Dalam studi ini, Money mempertimbangkan biaya bangunan dan harga markup untuk menjual rumah di Bulan untuk membuat panduan komprehensif tentang cara membeli hipotek dan beradaptasi dengan gaya hidup di Bulan.

Tim Money juga mempertimbangkan berbagai faktor untuk menghitung biaya rumah di Bulan, antara lain bahan mentah yang dibutuhkan untuk membangun rumah, bahan khusus yang dibutuhkan untuk membangun atmosfer Bulan, astronaut yang diperlukan untuk melakukan perjalanan, dan biaya rata-rata untuk mengangkut bahan ke Bulan.

Adapun data biaya per transportasi dikumpulkan dari SpaceX, untuk menghitung jumlah pengiriman logistik ke permukaan Bulan. Menurut panduan hipotek Bulan, rumah pertama di Bulan yang dapat berfungsi sepenuhnya adalah USD 48.454.063 atau sekitar Rp 700 miliar.

Setelah rumah mahal ini selesai dibangun, rumah-rumah berikutnya akan berharga lebih murah, sekitar USD 40.662.642 (Rp 586 miliar) karena bahan bangunan dan para pekerja sudah tinggal di Bulan.

Panduan ini pun memberi tahu calon penghuni untuk memperkirakan markup properti akan berkisar di rata-rata 27,61% setelah manusia lainnya mulai ramai berpindah dari Bumi.

Gaya hidup di Bulan

Ide hidup di Bulan mungkin terdengar seperti kehidupan yang mengasyikkan. Tapi perlu diingat, mereka yang cukup berani untuk mengambil keputusan tersebut harus mempertimbangkan berbagai gaya hidup di Bulan yang menyertainya.

Salah satunya, mempertimbangkan untuk menghasilkan energi di kondisi cuaca dan suhu yang ekstrem. Oleh karena itu, biaya beberapa pemasok energi mungkin memaksa orang untuk mempertimbangkan beberapa opsi alternatif.

"Cara paling efisien untuk menghasilkan listrik di Bulan adalah dengan membeli reaktor nuklir kecil seharga USD 1,3 miliar," kata Money dalam studi tersebut.

Alternatifnya, warga Bulan bisa berinvestasi untuk 34 panel surya yang akan menghasilkan cukup listrik untuk satu rumah dan hanya membutuhkan biaya USD 23.616 sebagai perbandingannya dengan nuklir kecil.

Tak cukup sampai di situ, begitu sampai di Bulan, manusia juga harus belajar bagaimana bertahan hidup di sana, yang berarti harus bisa menanam makanan mereka sendiri.

Dengan rata-rata rumah tangga berisi empat orang, dibutuhkan total tujuh rumah untuk menghasilkan 1,1 ton makanan di Bulan. Dan dengan banyak tanaman, tentunya dibutuhkan sejumlah besar air.

Tinggal di BulanFoto: Money.co.uk

NASA pada Oktober lalu mengumumkan bahwa ada air di permukaan Bulan yang diterangi Matahari. Sumber air ini dapat dengan mudah diakses oleh fairing luar angkasa. Meski demikian, jumlahnya tidak cukup untuk mengairi berton-ton tanaman.

"Untuk hidup nyaman selama setahun, diperlukan 5,9 ton air untuk mengatur pertumbuhan tanaman dan hidrasi pribadi untuk satu rumah tangga," Money menjelaskan.

Tak lupa, panduan tersebut mencatat bahwa satu-satunya cara untuk menghasilkan air dalam jumlah besar adalah dengan memurnikan dan menggunakan kembali limbah air.

Kotoran Bulan yang dibawa kembali ke Bumi dari misi sebelumnya mengandung Helium-3. Kandungan ini dinyatakan oleh China dapat menyelesaikan krisis energi dunia. Studi terbaru menyebutkan, helium 3 juga dapat digunakan untuk menyalakan rumah di Bulan.

"Perkembangan penambangan ion Helium-3 yang ditemukan di kerak atas Bulan, pada waktunya, akan memicu reaksi fusi nuklir non-radioaktif dan menghasilkan energi yang lebih bersih dan lebih aman dalam jumlah yang lebih besar daripada yang tersedia di Bumi saat ini," kata studi tersebut.

Setelah menghitung biaya hidup di Bulan, langkah selanjutnya adalah memilih lokasi yang sempurna, yang cocok dengan isi kantong. Nah, kira-kira kalian mau tinggal di kawasan Sea of Rains atau Mare Imbrium? Atau menurut kalian tinggal di Bulan adalah khayalan belaka?

Peluang Asteroid 'Dewa Kekacauan' Hantam Bumi

 Asteroid


Jakarta - Asteroid Apophis yang membuat astronom panik selama 17 tahun dipastikan tidak akan berpeluang menabrak Bumi, setidaknya tidak untuk 100 tahun ke depan menurut NASA.

Asteroid berdiameter 340 meter ini pertama kali membuat heboh setelah ditemukan pada tahun 2004. Namanya diambil dari Dewa Mesir Kuno Apophis yang dijuluki Dewa Kekacauan.

Apophis sempat disebut sebagai salah satu asteroid paling berbahaya yang berpotensi menabrak Bumi. Prediksi sebelumnya menyebutkan Apophis akan melewati Bumi dengan jarak sangat dekat pada 2029 dan 2036.

NASA sudah memastikan tidak akan ada potensi tabrakan dalam dua pendekatan tersebut, tapi masih ada ancama yang menghantui saat Apophis mendekati Bumi pada tahun 2068.

Kini berkat observasi teleskop terbaru, NASA memastikan Apophis tidak akan menabrak Bumi di tahun 2068 dan namanya telah dihapus dari daftar asteroid berbahaya yang ditetapkan oleh Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS).

"Tabrakan tahun 2068 tidak termasuk dalam kemungkinan, dan perhitungan kami tidak menunjukkan risiko tabrakan setidaknya selama 100 tahun ke depan," kata peneliti dari CNEOS, David Farnocchia, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (28/3/2021).

Ilmuwan berhasil memperbarui orbit Apophis saat mengelilingi matahari berkat observasi radar terbaru yang dilakukan awal bulan ini, saat asteroid tersebut melewati Bumi dengan jarak sekitar 17 juta km.

Untuk mengamati Apophis, astronom menggunakan antena radio Goldstone milik Deep Space Network di California, Amerika Serikat dan Green Bank Telescope di West Virginia, AS. Kedua antena ini bahkan berhasil menangkap gambar Apophis meski sangat kabur.


Penampakan asteroid Apophis atau 'Dewa Kekacauan'Penampakan asteroid Apophis atau 'Dewa Kekacauan' Foto: NASA/JPL-Caltech dan NSF/AUI/GBO

Foto ini bisa membantu astronom memahami Apophis lebih jauh. Astronom juga bisa mempelajari asteroid ini untuk menentukan bentuknya, karena observasi sebelumnya mengindikasikan Apophis memiliki bentuk seperti kacang.

Astronom akan mendapatkan kesempatan lain untuk mengamati Apophis saat ia mendekati Bumi pada 13 April 2029 dengan jarak hanya 32 ribu km. Jarak tersebut jauh lebih dekat dibandingkan jarak satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 36 ribu km.

Apophis akan bisa dilihat oleh orang-orang yang tinggal di Bumi belahan timur dengan mata telanjang, tidak perlu menggunakan teleskop atau teropong. Astronom pun bisa mempelajari Apophis dengan lebih dekat.

"Ketika saya mulai bekerja dengan asteroid setelah universitas, Apophis adalah anak emas asteroid berbahaya," ucap Farnocchia.

Ada rasa kepuasan tersendiri melihatnya dihapus dari daftar berisiko, dan kami tidak sabar menantikan sains yang mungkin ditemukan selama pendekatan di 2029," pungkasnya.


Aruba Gandeng Microsoft, Hadirkan Solusi Transformasi Digital

 Aruba Microsoft Azure


Jakarta - Aruba, bagian dari Hewlett Packard Enterprise, berkolaborasi dengan Microsoft dalam merilis dua solusi baru untuk mengakselerasi transformasi digital perusahaan penggunanya.

Kolaborasi itu menghadirkan integrasi antara Aruba Edge Services Platform (ESP) dan Microsoft Azure, yang pertama diumumkan di Microsoft Ignite 2021. Kedua solusi tersebut adalah Aruba IoT Transport for Azure dan platform cloud management Aruba Central yang di-host di Azure.

Jalur Ekspres untuk Data IoT

Perangkat IoT adalah 'mata' dan 'telinga' bagi setiap fasilitas yang dikategorikan 'smart'. Ketika didukung oleh infrastruktur cloud-native yang aman, value dari data yang dikumpulkan akan meningkat, khususnya ketika infrastruktur dapat menyediakan data yang berinteraksi secara lancar dengan aplikasi bisnis dan fasilitas di perusahaan.

Namun, menjalankan perangkat monitoring dan pengendali IoT yang aman dan ekonomis di seluruh fasilitas kerja bisa menjadi tantangan tersendiri. Luasnya cakupan data dan sumbernya, interaksi dengan perangkat IoT lama yang menggunakan protokol non-interoperable, mengamankan jalur data, dan biaya implementasi yang mahal, hanyalah beberapa dari banyak kendala yang mungkin dihadapi perusahaan saat memulai proyek modernisasi fasilitas mereka.

Bekerja sama dengan Microsoft, Aruba mengembangkan Aruba IoT Transport for Azure - merupakan yang pertama kali diterapkan pada aplikasi-aplikasi untuk penggunaan umum- untuk memecahkan masalah-masalah tadi.

Aruba IoT Transport for Azure melipat-gandakan kekuatan dari Aruba ESP dengan cara menyediakan komunikasi data dua arah yang mulus dan aman, dari perangkat IoT yang terhubung ke Aruba AP dan controller, sehingga pengguna dapat mengambil keuntungan dari layanan dan aplikasi yang beragam di Azure.

Aruba IoT Transport for Azure meniadakan gateway, server, atau aplikasi perantara, sehingga mengurangi latensi dalam prosesnya. Dengan solusi ini juga pengguna dapat menjalankan sistem dan layanan IoT di infrastruktur Aruba yang sudah ada.

Lingkungan Cloud Kelas Enterprise untuk Azure
Lembaga riset teknologi IDC menyatakan bahwa pada 2022 sebanyak 50% infrastruktur yang dibangun akan berada di lokasi edge yang sangat penting, dan pada 2024, lebih dari 75% infrastruktur di lokasi edge akan dijalankan melalui model infrastructure as a service. Namun, mengelola infrastructure as a service yang tersebar membutuhkan platform yang ekstensif, aman, dan skalabilitas yang besar.

Aruba ESP mengombinasikan unified infrastructure untuk IT, IoT, dan perangkat operational technology (OT), framework keamanan Zero Trust, dan AIOps. Dengan demikian, solusi ini dapat menyajikan platform cloud-native yang menerapkan automasi dan secara terus menerus menganalisa data di seluruh domain untuk memprediksi dan memecahkan berbagai masalah di jaringan edge.

Salah satu elemen terpenting di dalam Aruba ESP, yaitu Aruba Central, adalah layanan cloud-native yang didesain untuk memadukan pengelolaan jaringan kampus, kantor cabang, jaringan remote dan data center. Dengan Aruba Central on Azure admin IT akan dapat mengelola dan mengoptimalkan jaringan dari satu titik kontrol saja.

"Jaringan Edge dan IoT terbukti menghasilkan dampak positif bagi bisnis, namun konvergensinya akan mengalami masalah interoperability di seluruh platform, aplikasi, dan sistem," kata Michael Tennefoss, Vice President of IoT and Strategic Partnerships Aruba, dalam keterangan yang diterima detikINET.

"Menyederhanakan pengintegrasian edge di IoT dan layanan cloud dengan menggunakan kemampuan cloud yang canggih dari Aruba ESP dengan ekstensivitas dan kekuatan dari Microsoft Azure akan mengatasi berbagai masalah itu. Apalagi semua itu bisa dicapai tanpa mengorbankan masalah keamanan, pengelolaan, dan keandalan. Azure sudah ada di mana-mana dengan tingkat ketersediaan secara regional mencapai 99.99%, sehingga solusi ini sangat menarik bagi pengguna di seluruh dunia yang menginginkan peningkatan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan proses bisnis yang berkelanjutan," tambahnya.

Aplikasi Scam Raup Rp 5,8 Triliun dari Google Play dan App Store

 android malware


Jakarta - Apple dan Google kerap menggembor-gemborkan perlindungan di toko aplikasi masing-masing, Google Play Store dan App Store. Meski demikian, nyatanya banyak pengguna yang masih saja mengunduh aplikasi tidak resmi.

Aplikasi tak resmi itulah yang memberi celah untuk masuknya aplikasi scam dan malware dengan menyamar sebagai aplikasi asli.

Dilansir detikINET dari Ubergizmo, studi terbaru dari Avats mengungkapkan, aplikasi tersebut telah menghasilkan lebih dari USD 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun bagi pengembangnya.

Tentunya, nominal tersebut merupakan uang yang sangat banyak. Itulah mengapa banyak dari aplikasi scam ada dan terus ada hingga saat ini.

"Tampaknya, bagian dari strategi fleeceware adalah menargetkan pengguna yang lebih muda melalui tema yang menyenangkan dan iklan yang menarik di jejaring sosial populer dengan iming-iming pemasangan gratis. Pada saat para orang tua mengetahui ada pembayaran mingguan, fleeceware telah menarik sejumlah besar uang," kata Avast.

Aplikasi Fleeceware juga tidak dianggap sebagai malware karena merupakan aplikasi yang sah, kecuali mungkin dengan beberapa mekanisme yang curang untuk mendorong pembelian dalam aplikasi.

Sulit untuk membedakan aplikasi mana yang merupakan aplikasi fleeceware dan mana yang bukan. Jadi, yang terbaik adalah mencobanya sebelum melakukan pembelian apa pun.

Razer Bakal Produksi dan Jual Masker Canggih

Masker pintar Razer

Jakarta - Pada perhelatan CES awal tahun ini, Razer memperkenalkan prototipe masker berteknologi tinggi dengan lampu RGB bernama Project Hazel. Kini, Razer mengonfirmasi akan memproduksi massal masker canggih ini.

Meski lebih dikenal sebagai produsen perangkat gaming, Razer ternyata tidak asing dalam produksi masker. Selama pandemi, mereka mengalihkan fasilitas produksinya untuk memproduksi jutaan masker yang disumbangkan secara global.

CEO Razer Min-Liang Tan memang tidak menyebutkan kapan pastinya masker itu akan mulai diproduksi. Namun dia menjelaskan mengapa Razer memutuskan untuk mewujudkannya.

Dikatakan Min-Liang, perusahaannya menyadari bahwa orang mungkin masih perlu menggunakan masker bahkan meski sudah melakukan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan ekstra.

"Selain itu, banyak negara mungkin tidak dapat memvaksinasi seluruh populasinya dalam satu atau dua tahun ke depan, yang berarti sebagian besar orang masih harus terus menggunakan masker untuk perlindungan," kata Min-Liang seperti dikutip dari The Verge.

"Jadi dengan pemikiran tersebut, kami akan mewujudkan prototipe masker ini. Memproduksi masker Razer merupakan salah satu hal besar bagi kami. Dan saya pikir kita semua, sayangnya, masih akan memakai masker untuk waktu yang lama," sambungnya.

Masker canggih Razer punya fitur utama katup udara di sisi kiri dan kanan yang digunakan sebagai ventilasi. Project Hazel menggunakan ventilator berbentuk disk yang bisa menyaring udara yang dihirup serta karbondioksida yang dihembuskan.

Masker pintar RazerFoto: Razer

Razer mengklaim masker ini akan bisa menyaring 95% partikel di udara, termasuk virus Corona dan patogen umum lainnya. Ventilator ini bisa dilepas dan diisi ulang dayanya, tapi Razer belum mengungkap berapa lama ventilator ini akan efektif. Saat penyaringnya butuh diganti, Razer membayangkan pengguna akan mendapatkan notifikasi lewat aplikasi di smartphone.

Masker ini juga dilengkapi dengan mikrofon dan amplifier yang ditaruh di ventilator. Fitur ini bisa mengeraskan suara pengguna jadi tidak perlu lagi melepaskan masker karena takut suaranya terdengar tidak jelas.

Meski mengusung banyak teknologi, Razer memastikan masker Project Hazel tetap nyaman digunakan. Masker ini membuat segel di sekitar hidung dan dagu dengan pelindung silikon, dan menggunakan earloop yang bisa disesuaikan.

Bagian depan masker dibuat menggunakan plastik daur ulang yang tahan air dan goresan. Plastik ini memiliki desain transparan agar lawan bicara bisa melihat ekspresi pengguna dan membaca gerakan bibir.

Bukan produk Razer namanya jika tidak memiliki RGB LED yang bisa menampilkan jutaan warna. Pengguna bakal bisa mengatur warna di sekeliling katup sesuai keinginannya. Saat di kondisi minim cahaya, LED ini akan aktif secara otomatis agar orang lain bisa melihat saat pengguna berbicara.

Razer juga mengembangkan charging case untuk masker Project Hazel yang juga berfungsi untuk mensterilkan masker dengan sinar UV saat tidak digunakan.