Google (ist)
Tokyo - Google ikut terseret pertikaian wilayah antara Jepang dan China. Pemerintah Jepang rupanya berang Google memakai nama dari bahasa China terhadap sebuah pulau yang masih jadi sengketa.
Menteri Luar Negeri Jepang, Seiji Maehara, meminta Google menghapus nama pulau yang dalam bahasa China bernama Diaoyu itu. Dalam bahasa Jepang, pulau ini dinamai Senkaku.
Saat ini, Senkaku memang dalam kontrol Jepang sehingga wajar Jepang tak terima ketika Google memakai nama versi China. Apalagi belum lama ini, tensi perbatasan China-Jepang memanas terkait penangkapan beberapa pelaut yang dituduh melanggar perbatasan.
Protes ke Google dicetuskan pemimpin Partai Liberal Demokratik, Itsunori Onodera. Ia bahkan mengunjungi kantor Google Jepang untuk melayangkan permintaan agar Google segera menghapus nama dimaksud dari layanan petanya.
"Pulau Senkaku adalah teritori Jepang. Saya kira apa yang dilakukan Onodera amat beralasan. Pemerintah akan melakukan aksi terkoordinasi jika dibutuhkan," cetus Menteri Maehara, yang dikutip detikINET dari lansiran News.com.au, Jumat (15/10/2010).
Pihak Google Jepang mengaku belum menerima surat resmi dari Menteri Maehara. Namun mereka menyatakan siap untuk mempertimbangkan permintaan tersebut.
( fyk / rou )
Menteri Luar Negeri Jepang, Seiji Maehara, meminta Google menghapus nama pulau yang dalam bahasa China bernama Diaoyu itu. Dalam bahasa Jepang, pulau ini dinamai Senkaku.
Saat ini, Senkaku memang dalam kontrol Jepang sehingga wajar Jepang tak terima ketika Google memakai nama versi China. Apalagi belum lama ini, tensi perbatasan China-Jepang memanas terkait penangkapan beberapa pelaut yang dituduh melanggar perbatasan.
Protes ke Google dicetuskan pemimpin Partai Liberal Demokratik, Itsunori Onodera. Ia bahkan mengunjungi kantor Google Jepang untuk melayangkan permintaan agar Google segera menghapus nama dimaksud dari layanan petanya.
"Pulau Senkaku adalah teritori Jepang. Saya kira apa yang dilakukan Onodera amat beralasan. Pemerintah akan melakukan aksi terkoordinasi jika dibutuhkan," cetus Menteri Maehara, yang dikutip detikINET dari lansiran News.com.au, Jumat (15/10/2010).
Pihak Google Jepang mengaku belum menerima surat resmi dari Menteri Maehara. Namun mereka menyatakan siap untuk mempertimbangkan permintaan tersebut.
( fyk / rou )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar