Pages

Kamis, 24 Juni 2010

Cookie Terbaru LG Tampil Lebih 'Manis'

Trisno Heriyanto - detikinet

LG Cookie (eno/inet)

Jakarta - LG memperkenalkan 3 varian terbaru dari ponsel andalan mereka, Cookie. Mengusung desain dan fitur yang menarik, membuat produk ini terlihat lebih 'manis'.

Cookie memang menjadi primadona jika dibandingkan dengan jajaran ponsel LG lainnya. Berkat fitur dan kemudahan penggunaannya, ponsel ini kerap mencuri perhatian pengguna ponsel Tanah Air.

3 varian LG Cookie yang dirilis ini diklaim untuk mewakili kebutuhan tiap orang. "LG New Cookie memiliki tampilan yang lebih fresh, kompak, stylish dan memiliki fungsi beragam sesuai kebutuhan penggunannya," ujar Richard Susilo, Product Manager LG Mobile.

Ketiga produk yang diluncurkan LG di MU Cafe, Kamis (24/6/2010) ini antara lain, LG Cookie Pop (LG GD 510), LG Cookie Fresh (LG GS290), dan LG Cookie Wi-Fi (LG KM555E). Masing-masing produk dibanderol pada kisaran harga Rp 1 hingga Rp 1,7 Juta.

Dengan hadirnya beragam seri Cookie terbaru, LG berharap tidak hanya mengeruk pengguna ponsel di kalangan eksekutif, namun juga para remaja yang hobi menggunakan situs jejaring sosial.

( eno / ash )

Awas, 20% Aplikasi Android Berbahaya!

Febrina Ayu Scottiati - detikinet

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Di tengah usahanya dalam membangun pasar aplikasi raksasa, Android diguncang isu tak sedap. Sekitar 20% dari 48.000 aplikasi di pasar Android dilaporkan memungkinkan pihak ketiga untuk 'mencuri' informasi pribadi.

Dikutip detikINET dari Cnet, Kamis (24/6/2010), sebanyak 5% dari aplikasi itu dapat membuat panggilan ke nomor manapun. Dan 2% lainnya dilaporkan memungkinkan untuk mengirim pesan singkat ke nomor asing yang pastinya menyebabkan tagihan melonjak tajam.

Perusahaan keamanan SMobile Systems sendiri menyatakan hadirnya aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut merupakan ancaman besar dalam pasar Android.

Sementara itu, puluhan aplikasi yang ditemukan memiliki tipe spyware yang sama. Program ini bisa mengakses ke dalam email, pesan teks, informasi panggilan telepon dan lokasi perangkat.

"Hanya karena aplikasi itu berasal dari pasar Android atau App Store, bukan berarti Anda dapat berasumsi aplikasi tersebut tidak berbahaya," ujar Dan Hoffman selaku kepala kantor teknologi SMobile Sistem yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat.

Sebelum mengunduh aplikasi, alangkah baiknya para pengguna memeriksa reputasi para pengembang aplikasi. Banyak para pengembang yang tidak memiliki informasi perusahaan di situsnya. "Ada aplikasi spyware yang beredar di pasar. Dan itu terus bertambah," tutup Hoffman.


( feb / ash )

Rumor: iMac Layar Sentuh Segera Hadir?

Fajar Widiantoro - detikinet

iMac (apple)

Jakarta - Beredar rumor, Apple tengah mempersiapkan iMac baru berfitur layar sentuh multi-touch. Yang menarik, konon produk tersebut bakal mampu menjalankan iOS 4 di dalamnya secara hybrid, selain OS utama .

Rumor tersebut didapat detikINET dari 9to5mac, Kamis (24/6/2010). Situs tersebut mengabarkan produk baru ini bakal hadir pada musim panas di AS, atau sekitar 60 hari lagi. Bisa jadi rumor ini benar adanya.

Pasalnya, Digitimes pada Januari lalu pernah mengatakan bahwa Apple memang mengerjakan iMac 22 inchi berfitur layar sentuh. Rumor Digitimes tersebut juga 'meramalkan' kemunculan tablet layar sentuh 9.7 inchi, yang kini disebut iPad.

Banyak pihak kini berspekulasi bahwa Apple memang bakal mengusung layar sentuh pada iMac. Permasalahannya hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkannya. Jika benar iOS 4 bakal dibenamkan di iMac, tentu bakal sangat menarik jadinya. ( fw / wsh )

Apple Tahan Pasokan iPhone 4 di China

Rachmatunisa - detikinet


Jakarta - Di beberapa negara, pecinta produk Apple sudah bisa memiliki iPhone 4. Namun lain ceritanya dengan pengguna di China, mereka masih harus bersabar untuk bisa membelinya. Pasalnya, operator di negeri Tirai Bambu itu masih dalam tahap berdiskusi dengan Apple.

Dikutip detikINET dari The Wall Street Journal, Kamis (24/5/2010), seorang narasumber yang menolak disebutkan namanya mengabarkan, China Unicom sebagai operator telekomunikasi terbesar di China, kini tengah intens bertemu Apple untuk bisa mengantongi hak distribusi iPhone 4 disana.

Sebelumnya, China Unicom dipercaya Apple menjadi operator eksklusif yang mendistribusikan iPhone versi lama di China. Namun untuk iPhone 4, Apple hingga saat ini belum memberikan jawaban. Tak hanya iPhone 4, China Unicom juga berupaya mendapatkan hak distribusi iPad di negaranya.

Narasumber tersebut tidak menjelaskan lebih rinci mengenai kesepakatan yang akan dicapai antara China Unicom dan Apple. Sehingga belum dapat dipastikan kapan iPhone 4 dan iPad merangsek pasar China. Tidak diketahui pula apakah iPhone 4 di China nantinya akan dilengkapi denga Wi-Fi atau tidak. Sebab, iPhone yang saat ini didistribusikan oleh China Unicom adalah iPhone yang tidak memiliki Wi-Fi. Sementara itu, juru bicara Apple di China bernama Jill Tan, menolak berkomentar.

iPhone 4 sendiri hadir serentak menyambangi Jepang, Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat. Seperti yang dijanjikan Apple, iPhone 4 resmi dipasarkan di lima negara tersebut. ( rns / wsh )

Update Ovi Store, Nokia Ikuti Toko Kompetitor

Fajar Widiantoro - detikinet

OVI Store (ist)

Jakarta - Update terbaru Ovi Store milik Nokia, kini telah tersedia. Kunci perubahannya ada pada penekanan 'load more items' di bagian bawah. Sepertinya Nokia telah berkaca pada Android Market dan App Store.

Saat dijajal detikINET, Kamis (24/6/2010) tampilan Ovi Store versi 1.07 ini memang lebih atraktif. Selain memiliki fitur baru diatas, fitur pencarian pun telah ditambahkan. Tak hanya itu kini pengguna lebih mudah mencari aplikasi gratis, best seller, ataupun terbaru dengan kolom yang lebih terstruktur.

Pada bulan April lalu, Nokia pun telah melakukan permak tampilan Ovi Store dengan sistem rating lima bintang. Menurut blog Nokia, hal ini ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam mengunduh aplikasi favorit pilihan mereka.

Selain itu masih ada sistem quick review, yang muncul saat pengguna melakukan mouse-hover, ke sebuah ikon aplikasi. Kini pengguna pun dapat mengunduh sebuah aplikasi sebelum mereka melakukan review.

Pengguna yang berminat dapat mengundu update Ovi Store terbaru ini langsung dari ponsel masing-masing, atau pada link store.ovi.mobi. ( fw / ash )

Droid X, Ponsel Android yang Digenjot Maksimum

Ardhi Suryadhi - detikinet

Motorola Droid X (Ist.)

Jakarta - Motorola mengeluarkan jagoan barunya di ranah ponsel Android. Droid X, demikian nama produk ini, digadang-gadang telah digenjot oleh vendor asal Amerika Serikat itu sampai limitnya.

"Motorola telah mendesain Droid X agar inovasi Android di dalamnya bisa dieksplorasi sampai batasnya, sehingga membuat Anda (pengguna-red.) dapat melakukan hal lebih dengan perangkat genggam Anda," ujar co-CEO Motorola, Sanjay Jha.

Di AS, Motorola menggandeng Verizon Wireless untuk memasarkan Droid X. Ponsel ini memiliki layar 4,3 inch, kamera 8 megapiksel, dan 720p HD camcorder. Sementara 'otaknya' mengandalkan prosesor 1 GHz.

"Kami mencoba menerobos batasan yang ada, sehingga pengguna dapat mengeksplorasi internet dari yang pernah dirasakan sebelumnya, entah itu dari genggaman atau di rumah," lanjut Sanjay, dikutip detikINET dari TG Daily, Kamis (24/6/2010). Kelebihan Droid X lainnya adalah, sudah mengusung sistem operasi Android 2.2 Froyo. Selain itu, produk ini juga dikatakan sudah bisa menjalankan Adobe Flash Player 10.1. Sementara harga yang dibanderol untuk Droid X mencapai US$ 199,9. Namun untuk itu pengguna harus diikat dengan paket layanan data Verizon selama 2 tahun. ( ash / rns )

Juli, LG Hadirkan Ponsel Android di Indonesia

Trisno Heriyanto - detikinet

Android (ist)

Jakarta - Besarnya pertumbuhan pengguna ponsel berbasis Android, sepertinya menarik perhatian LG untuk menghadirkan ponsel sejenis di Tanah Air. Kabarnya, bulan Juli nanti LG siap menghadirkan ponsel Android mereka di Indonesia.

Rencana tersebut dibeberkan oleh Head of Sales Mobile Communication Division LG, Tommy Tjahjono. "Ya benar, dalam waktu dekat kami akan meluncurkan ponsel Android. Kalau tidak ada halangan mungkin Juli nanti," ujarnya.

Selain membocorkan jadwal perilisan ponsel Android mereka di Indonesia, Tommy juga berbaik hati untuk menginformasikan seperti bentuk ponsel Android mereka nantinya.

"Nanti akan ada beragam smartphone android, baik dengan candybar qwerty atau pun yang menggunakan touch screen," tambah Tommy.

Android memang tergolong sistem operasi ponsel yang cukup phenomenal, pertumbuhan aplikasi pendukungnya pun terus berkembang dengan pesat. Maka tidak heran jika banyak penggila gadget yang tergiur mencicipi. Namun sayang, kebanyakan ponsel Android dibenderol dengan harga tinggi. Lalu bagaimana dengan LG?

"Ponsel Android LG ditujukan untuk pengguna menengah ke atas, dan harganya di mulai pada kisaran Rp 2,5 Juta," tandas Tommy


( eno / ash )

Indonesia Gelar Wimax Dulu, Baru LTE

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

ilustrasi (flickr/cc/jacob davies)

Jakarta - Hadirnya teknologi Long Term Evolution (LTE) melalui jaringan seluler 4G, sempat dikhawatirkan bakal membuat layanan Wimax melalui jaringan Broadband Wireless Access (BWA) layu sebelum berkembang. Namun Menkominfo Tifatul Sembiring berjanji tak akan menganaktirikan Wimax demi LTE.

"LTE masih panjang, penyiapan tendernya saja delapan bulan. Bagi kami yang penting sinergis, Wimax dulu jalan baru kemudian LTE," kata Tifatul usai peresmian uji coba LTE Telkomsel di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (21/6/2010).

Sejak delapan perusahaan memenangkan tender lisensi frekuensi BWA di pita 2,3 GHz pada pertengahan 2009 lalu, hingga saat ini belum ada satu pun yang telah menyelenggarakan Wimax. Alih-alih mengoperasikannya secara komersial, tiga dari delapan perusahaan itu malah harus kehilangan lisensinya.

Menurut Heru Sutadi, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), pihaknya bersama Kominfo telah mendesak lima perusahaan pemenang lisensi BWA di 2,3 GHz lainnya agar segera mengkomersialkan Wimax tahun ini.

Perusahaan pemenang lisensi BWA itu adalah Telkom, Indosat Mega Media, First Media, Berca Hardayaperkasa, dan Jasnita Telekomindo. Dari lima perusahaan itu, kabarnya empat di antaranya siap meluncurkan Wimax dalam waktu dekat.

( rou / wsh )

Operator 4G Wimax Mulai Uji Laik Operasi

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Perusahaan penyedia jaringan 4G Wimax Nomadic 16.d yang mengantongi lisensi broadband wireless access (BWA) di pita frekuensi 2,3 GHz mulai melaksanakan uji laik operasi (ULO) pekan ini.

"Perusahaan yang sudah mengajukan ULO adalah First Media," kata Heru Sutadi, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kepada detikINET, Selasa (22/6/2010).

Menurut Heru, First Media telah bertemu dengan pihak Direktorat Standardisasi Ditjen Postel Kementerian Kominfo, untuk memulai uji laik sebelum akhirnya bisa menggelar jaringan layanan internet pita lebar dalam waktu dekat.

First Media sendiri kabarnya telah menyiapkan unit bisnis baru yang mereka namakan Sitra Wimax. Sitra juga akan menggelar soft launch pekan depan di area Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, sebelum akhirnya melaksanakan grand launch Wimax September 2010 ini di Jakarta.

Selain First Media, empat perusahaan lain yang juga mengantungi lisensi BWA 2,3 GHz adalah Telkom, Indosat Mega Media, Berca Hardayaperkasa, dan Jasnita Telekomindo. Siapa yang kemudian segera menyusul First Media?
( rou / ash )

Internet Sejuta Umat Jadi Incaran Flexinet

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

ilustrasi (ist)

Jakarta - Telkom Divisi Flexi membidik sejuta pelanggan baru pengakses internet tanpa batas FlexiNet Unlimited hanya dalam tiga bulan. Untuk mencapai tujuan itu, sejuta modem murah pun disiapkan dalam ajang Gebyar Sejuta FlexiNet (JUFE) di seluruh kota-kota besar di Indonesia.

"Sejak diluncurkan Agustus 2009 sampai dengan pertengahan Juni 2010 pelanggan aktif FlexiNet sudah mencapai 200 ribu. Jika target tiga bulan ini tercapai, maka total pengguna FlexiNet mencapai 1,2 juta nomor," terang Deputy EGM Business and Development Telkom Flexi, Judi Achmadi, dalam keterangannya, Rabu (23/6/2010).

Dijelaskannya, Gebyar JUFE yang berlangsung mulai Juni 2010 hingga akhir September 2010 menawarkan modem-modem seperti ZTE, IVIO, Huawei, Olive, Data Card, dan lainnya, dengan harga miring.

"Hanya dengan Rp 275.000 masyarakat sudah dapat memiliki modem mobile internet dan menikmati layanan akses internet tanpa batas FlexiNet Unlimited yang terkenal paling murah di kelasnya," kata Judi.

FlexiNet Unlimited kini menyediakan paket Triwulan (3 bulan) Rp 135 ribu, Semester (6 bulan) Rp 225 ribu, dan Tahunan (12 bulan) Rp 450 ribu. Khusus bagi kalangan pendidikan (siswa, mahasiswa, guru dan dosen) Flexi menyediakan paket FlexiNet Unlimited Sekolahan.

"Dengan paket itu, para guru dan siswa dapat internet-an sepuasnya dengan biaya yang sangat murah hanya Rp 35 ribu per bulan atau tidak lebih dari Rp 1.200 per hari. Biaya ini tentu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengakses internet dengan menggunakan akses mobile internet lainnya," jelas Judi.

Sebelumnya Flexi telah memiliki paket-paket irit internet harian, mingguan dan bulanan dengan tarif Rp 2.500 per hari, Rp 15.000 per minggu dan Rp 50.000 per bulan.

Berkaitan dengan kualitas dari akses internet yang diberikan oleh FlexiNet, Judi mengklaim, layanan tersebut mampu memberikan kecepatan broadband karena telah dipasang perangkat akselerator.

"Kami mengalokasikan 30% kapasitas untuk layanan data. Tujuannya karena kami berharap layanan data mampu naik kontribusinya dari 10% menjadi 15% bagi total pendapatan di akhir tahun nanti," jelas dia.

( rou / rou )

Pekan Depan, Wimax 4G Mulai Beraksi di Indonesia

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

ilustrasi (first media)

Jakarta - Pekan depan, akhir Juni 2010, First Media akan memperkenalkan layanan internet 4G Wimax pertama di Indonesia. Hal itu akan dilakukan jika berhasil mengantungi sertifikat uji laik operasi (ULO) dari Direktorat Standardisasi Ditjen Postel Kementerian Kominfo.

Dalam undangan yang diterima detikINET, Rabu (23/6/2010), peluncuran perdana dalam bentuk soft launch itu akan digelar First Media pada hari Senin, 28 Juni 2010, di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.

"Setelah lama dinantikan, teknologi 4G Wimax Broadband Internet telah hadir di Indonesia. Jadilah yang pertama membuktikan kehebatannya," tulis prolog dalam undangan soft launch Sitra Wimax.

Sitra Wimax merupakan merek dagang First Media untuk layanan broadband wireless access (BWA) Nomadic 802.16d yang dimenangkannya dalam tender lisensi frekuensi di pita 2,3 GHz. Anak perusahaan Lippo itu memenangkan zona 1 (Sumatera Bagian Utara) dengan nilai tender Rp 7.201.000.000 dan zona 4 (Banten dan Jabodetabek) senilai Rp 121.201.000.000.

Wimax yang disingkat dari kata Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access/BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. Dengan kecepatan data teoritis sampai 70 MBps, Wimax dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband last mile, backhaul, dan high speed enterprise.

( rou / wsh )

Telkom dan IM2 Belum Siap Gelar Wimax

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

ilustrasi (inet)

Jakarta - Jika First Media telah ancang-ancang memperkenalkan 4G Wimax pekan depan, tidak demikian dengan dua kompetitor terdekatnya. Telkom dan Indosat Mega Media (IM2) bahkan mengaku belum siap sama sekali.

First Media akan memperkenalkan Sitra Wimax sebagai merek dagangnya dalam soft launch yang digelar di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, pada hari Senin 28 Juni 2010 mendatang. Tentu dengan catatan, jika mereka berhasil lolos dalam sertifikasi uji laik operasi (ULO), pekan ini.

Melihat kompetitornya maju duluan, dua raksasa industri telekomunikasi Telkom dan IM2, malah terkesan adem-ayem. Keduanya belum tergerak untuk segera mengejar langkah yang diambil First Media dalam pagelaran Wimax pertama di Indonesia.

Telkom sendiri belum bisa memastikan kapan akan mengajukan ULO. "Sejauh ini belum. Masih memerlukan waktu yang cukup panjang karena masih banyak yang harus disiapkan dengan matang," terang Eddy Kurnia, Vice President Public & Marketing Communication Telkom, kepada detikINET, Rabu (23/6/2010).

Pria yang baru saja didapuk sebagai "Best of The Best PR People of The Year 2010" ini juga belum bisa memastikan apakah Telkom bisa menggelar Wimax tahun ini. "Kami belum bisa menyampaikan sekarang," ujarnya tanpa kepastian.

Tak jauh berbeda dengan Telkom, IM2 selaku anak perusahaan Indosat pun masih ragu dalam menggelar Wimax. "Alatnya saja belum ada," keluh Corporate Secretary IM2, Andri Aslan.

Menurut Andri, belum ada satu pun perusahaan lokal yang mampu memenuhi ekspektasi dari IM2. "Di kita belum ada yang lulus PoC Lab dan Field, juga TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) serta sertifikasi Postel. Kami sempat coba pakai TRG, Hariff, Xirka, LEN, dan lainnya," ungkapnya lebih lanjut.

Pun demikian, Andri belum bisa mengungkap rencana pasti IM2 dalam menggelar Wimax dalam waktu dekat. "Tergantung ketersediaan perangkatnya," tandas dia.

Selain Telkom, IM2, dan First Media, masih ada dua perusahaan lain yang juga memenangkan tender broadband wireless access (BWA) di pita frekuensi 2,3 GHz. Dua perusahaan itu adalah Berca Hardayaperkasa dan Jasnita Telekomindo.


( rou / wsh )

Pasarkan EVDO, Bconnect Tak Berani Muluk

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Demo BConnect (rou/inet)

Jakarta - Bakrie Connectivity (Bconnect), unit usaha baru milik operator fixed wireless access Bakrie Telecom, tak berani muluk-muluk memasang target tinggi saat mulai memasarkan layanan data nirkabel berbasis CDMA EVDO Rev A perdananya.

"Kami tak berani pasang target tinggi dulu karena belum tahu model bisnisnya seperti apa nanti. Untuk modem AHA saja baru kami sediakan 100 ribu unit," ujar Erik Meijer, Dirut Bconnect kepada detikINET di sela peluncuran perdana produknya, di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (24/6/2010).

AHA (Always Happy Always) merupakan produk layanan data nirkabel berbasis jaringan CDMA 1x-EVDO Rev A yang diklaim Bconnect mempunyai kemampuan setara broadband wireless access.

Bconnect memasarkan layanan ini dalam bentuk kartu khusus CDMA EVDO serta modem USB dongle khusus CDMA dengan merek Olive tipe VME-110 yang dibanderol Rp 499 ribu.

Unit bisnis baru itu juga menggandeng Google Internasional untuk kerja sama penyediaan internet browser Google Chrome dan layanan pencari yang dimodifikasi khusus untuk pengguna AHA.

Saat didemokan dalam peluncurannya, kemampuan akses internet AHA untuk mengunduh (download) mencapai 3,1 Mbps dan unggah (upload) hingga 1,8 Mbps.

Namun kenyataannya di lapangan bisa berbeda. Karena menurut Dirut Bakrie Network (Bnet), Muhammad Buldansyah, kecepatan akses yang bisa dijanjikan ke pengguna maksimal hanya 600 Kbps hingga 700 Kbps.

"Dalam satu BTS (base transceiver station) kami bisa melayani 50-60 user dengan akses masing-masing 600-700 Kbps. Kalau lebih dari itu, koneksi akan semakin turun. Saat ini kami punya 3900 BTS di seluruh Indonesia," kata Danny, demikian ia biasa disapa.

Bnet sendiri merupakan unit bisnis Bakrie Telecom untuk menunjang kebutuhan jaringan operator itu beserta saudaranya, Bconnect. Investasi yang dihabiskan untuk Bconnect dan Bnet sebesar US$ 100 juta.

Investasi besar itu dialokasikan khusus untuk membesarkan kedua unit bisnis Bakrie Telecom agar bisa berbicara banyak di layanan data.

Sebab menurut Erik, dari 11 juta pelanggan Bakrie Telecom, jumlah pengguna datanya masih sangat sedikit, meski data dan layanan nilai tambah (VAS) memberi kontribusi sepersepuluh dari total pendapatan perusahaan.

"Revenue data 10%, tapi itu bercampur dengan VAS. Kalau pengguna datanya sendiri cuma ratusan ribu," kata Erik tanpa bisa menyebut jumlah yang pasti.

Dengan diluncurkannya AHA, Bakrie tentu berharap bisa menggarap pasar data di Indonesia dengan menawarkan kemudahan dalam mengakses email, browsing, chatting, blogging, dan bersosialisasi di berbagai situs jejaring sosial.

"Saat ini AHA akan melayani konsumen di Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, disusul Bogor hingga bertahap setiap minggu masuk ke kota-kota lainnya, dan ditargetkan akan mencakup lebih dari 10 kota di Indonesia sampai akhir 2010," paparnya.


( rou / wsh )

Bconnect Pakai Frekuensi Sempit untuk EVDO

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Bakrie Connectivity (Bconnect) hanya mengandalkan satu kanal (carrier) selebar 1,25 MHz saja untuk menyelenggarakan layanan internet berbasis CDMA EVDO Rev A. Itu sebabnya, unit bisnis baru Bakrie Telecom itu tak berani muluk-muluk pasang target tinggi.

"Kami pakai satu carrier khusus untuk data EVDO ini. Satu carrier itu lebarnya 1,25 MHz. Memang frekuensinya sempit jika dibandingkan GSM yang pakai minimal 5 MHz, tapi kapasitasnya bisa kami perbesar," terang Wakil Dirut Bakrie Telecom Bidang Jaringan, Muhammad Buldansyah, kepada detikINET di sela peluncuran perdana produk AHA, di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (24/6/2010).

Untuk menyelenggarakan data berbasis EVDO Rev A di Jakarta, Bogor, Jawa Barat dan Banten (JBJB), anak perusahaan Bakrie & Brothers itu menggunakan satu dari empat kanal yang tersedia. Sedangkan di luar area itu secara nasional, kanal yang digunakan satu dari tiga yang ada.

"Kita punya empat carrier di JBJB, tiga dipakai untuk voice, satu untuk data. Sementara di daerah ada tiga carrier, dua untuk voice, satu untuk data," kata Danny, demikian ia biasa disapa.

Menurutnya, dengan satu kanal frekuensi 1,25 MHz, Bconnect masih mampu melayani 50-60 pengguna EVDO dalam satu coverage BTS (base transceiver station) dengan akses masing-masing pengguna 500-600 Kbps.

"Itu saja sudah cepat aksesnya. Kalau sendirian yang pakai bisa 2,6 Mbps. Tapi per BTS peak average untuk 50-60 user bisa 600-700 Kbps. Lebih dari 60 orang memang akan turun kecepatannya. Tapi bisa kita tambah lagi BTS-nya," kata Danny yang sempat lama jadi Direktur Network di XL Axiata.

Menurut Danny, saat ini Bakrie punya sekitar 3900 BTS untuk coverage nasional di frekuensi 800 MHz. "70% di antaranya sudah bisa EVDO Rev A. Kami cuma punya satu carrier saja, mana bisa Rev B," kata dia.

Keterbatasan kanal frekuensi itu yang kemudian menjadi penyebab Bconnect tak berani pasang target muluk saat mulai memasarkan EVDO dengan brand produk AHA.

"Kami tak berani pasang target tinggi dulu karena belum tahu model bisnisnya seperti apa nanti. Untuk modem AHA saja baru kami sediakan 100 ribu unit," ujar Erik Meijer, Dirut Bconnect.

AHA (Always Happy Always) merupakan produk layanan data nirkabel berbasis jaringan CDMA 1x-EVDO Rev A yang diklaim Bconnect mempunyai kemampuan setara broadband wireless access.

Bconnect memasarkan layanan ini dalam bentuk kartu khusus CDMA EVDO serta modem USB dongle khusus CDMA dengan merek Olive tipe VME-110 yang dibanderol Rp 499 ribu.

Unit bisnis baru itu juga menggandeng Google Internasional untuk kerja sama penyediaan internet browser Google Chrome dan layanan pencari yang dimodifikasi khusus untuk pengguna AHA dari Bconnect.

Bconnet merupakan unit bisnis Bakrie Telecom yang dibentuk khusus untuk memasarkan layanan data. Untuk kebutuhan jaringannya disediakan oleh Bakrie Network (Bnet). Investasi yang dikeluarkan Bakrie Telecom untuk Bconnect dan Bnet sebesar US$ 100 juta.

Investasi besar itu tentunya dialokasikan khusus agar perusahaan itu bisa berbicara banyak di layanan data. Sebab menurut Erik, dari 11 juta pelanggan Bakrie Telecom, jumlah pengguna datanya masih sangat sedikit.

"Revenue data 10%, tapi itu bercampur dengan VAS. Kalau pengguna datanya sendiri cuma ratusan ribu," kata Erik tanpa bisa menyebut jumlah yang pasti.

( rou / ash )

Senin, 21 Juni 2010

XL Pangkas Tarif BlackBerry

Ardhi Suryadhi - detikinet

BlackBerry XL
Jakarta - PT Excelcomindo Pratama terus menggenjot jumlah pengguna layanan BlackBerry-nya. Salah satu yang dijadikan pancingan oleh operator ini adalah dengan meluncurkan program promosi layanan BlackBerry dengan tarif Rp 99 ribu/30 hari.

Promo istimewa ini berlaku mulai 3 Mei – 31 Juli 2010. Direktur Marketing XL, Nicanor V Santiago mengatakan, layanan BlackBerry di Indonesia kini sudah cukup mudah didapatkan, apalagi tarifnya semakin murah.

"Tarif promo ini merupakan penurunan yang cukup signifikan dari tarif sebelumnya sebesar Rp 150.000/bulan," umbarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Selasa (4/5/2010).

Promo istimewa ini berlaku bagi pelanggan baru yang melakukan registrasi berlangganan XL BlackBerry One. Untuk pelanggan existing BlackBerry Gaul dan Bizz tetap bisa mendapatkan promo ini dengan cara stop layanan terlebih dahulu.

Untuk menjamin kenyamanan pelanggan, saat ini XL telah meningkatkan kapasitas layanan BlackBerry dengan bandwidth sebesar 260 Mbps. Hal ini diklaim XL sebagai operator penyedia layanan Blackberry dengan kapasitas terbesar di Indonesia, dengan koneksi langsung ke RIM melalui dual carrier partner.

BlackBerry XL sendiri telah dilengkapi dengan fasilitas internasional roaming data dengan tarif flat yang mencakup 9 negara yaitu Malaysia (Celcom), Singapura (M1), Kamboja (Hello), Bangladesh (Aktel), Sri Lanka (Dialog), Hongkong (SmartTone), Jepang (Softbank), Philippine (Sun), serta Taiwan (Chunghwa).

( ash / ash )

Smart Turunkan Harga BlackBerry Tour

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

BlackBerry Tour Smart

Jakarta - Smart Telecom menurunkan harga jual BlackBerry Tour 9630 yang dibundel dengan layanan seluler berbasis CDMA miliknya. Ponsel keluaran Research in Motion ini turun harga menjadi Rp 3,64 juta dari sebelumnya Rp 5 juta.

Penawaran ini berlaku hingga akhir Mei 2010 di tempat yang telah ditunjuk Smart, seperti Gallery Smart, Oke Shop, Toko PDA, Hypermart dan Carrefour.

Namun, untuk bisa mendapatkan ponsel BlackBerry Tour dengan potongan harga ini, Smart mengenakan syarat untuk berlangganan paket BlackBerry Hebat selama tiga bulan atau 90 hari. Jadi secara total harga paket yang dibayarkan ialah Rp 4 juta.

"Harga yang ditawarkan ini lebih terjangkau jika dibandingkan dengan seri BlackBerry lainnya karena BlackBerry Tour 9630 ini memiliki kemampuan untuk digunakan dalam jaringan CDMA ataupun GSM," kata Tom Alamas Dinharsa, Head of Device Technology & Special Projects Smart, Jumat (14/5/2010).

Smart pun berdalih menawarkan paket itu karena BlackBerry tak hanya sekedar untuk chatting atau push mail. Menurutnya, masyarakat banyak menggunakannya sebagai fasilitas untuk upload foto, download, berbagi video, streaming, jejaring sosial dan lainnya.

"Dalam paket yang kami tawarkan dengan harga Rp 8 ribu per hari atau Rp 180 ribu per 30 hari ini, pelanggan dapat menggunakan BlackBerry handset sebagai modem untuk akses data dan juga video streaming sepuasnya tanpa dikenakan biaya tambahan," pungkas Tom.

( rou / rou )

Tri Jaring Fans MU Lewat Kompetisi BlackBerry

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Old Trafford (ist)

Jakarta - Hutchison CP Telecom, operator seluler Tri, coba menjaring jutaan penggemar MU di Indonesia lewat kompetisi menghias theme BlackBerry. Tawaran hadiahnya cukup menarik, jalan-jalan ke Old Trafford.

"Kami mencari lima orang pemenang yang akan kami bawa berkunjung ke markas besar Manchester United di Inggris," kata Deputy GM New Innovation Tri, Hiro Wardhana, kepada detikINET, Senin (17/5/2010).

Tri dan MU memperkirakan ada 28 juta orang Indonesia yang menggemari klub sepakbola berjuluk "Setan Merah" tersebut. Jumlah fans itu pun dilihat sebagai peluang emas oleh Tri saat mengikat kontrak 3,5 musim dengan MU sejak beberapa waktu lalu.

Tri yang belum lama merilis jaringan layanan BlackBerry, pun memanfaatkan kerjasama dengan MU ini untuk menjaring pelanggan. Salah satunya lewat kompetisi menghias theme BlackBerry. Meski tak mau menyebut target pelanggan yang dibidik, namun Tri optimistis upaya ini akan membuahkan hasil.

"Petinggi MU sangat senang saat melihat adanya inisiatif program ini. Kami juga yakin program ini akan banyak diminati. Saat kami menggelar workshop untuk sosialisasi, bahkan banyak ibu-ibu yang ikut serta membuat theme," ungkap Hiro.

Kompetisi untuk membuat theme BlackBerry TriMU ini dapat diikuti oleh siapa saja yang menggunakan layanan BlackBerry dari Tri. Materi dasar untuk membuat theme bisa diunduh di situs www.tri.co.id/mu. Theme yang akan dilombakan kemudian dikirim ke alamat email kontes@three.co.id.

Dari peserta yang ikut, akan dipilih 40 finalis dengan theme terbaik yang hasil karyanya ditampilkan di www.tri.co.id/glorywith3. Kemudian, publik dipersilakan memilih theme favorit dengan cara mengunduh tema tersebut secara gratis.

Penentuan pemenangnya akan dilihat berdasarkan jumlah pengunduh terbanyak. Tri akan mencari lima pemenang dengan dua pemenang pertama akan mendapatkan paket Trip to Old Trafford, termasuk hotel, visa, dan tiket VIP menyaksikan pertandingan MU.

Untuk menyosialisasikan kontes dan ilmu teknis pembuatan theme, Tri sendiri bekerjasama dengan komunitas pengguna Blackberry, IDBerry untuk menggelar serangkaian workshop di Jakarta (15 Mei dan 15 Juni), Yogyakarta (23 Mei), Surabaya (27 Mei), dan Bandung (5 Juni).

"Membuat theme menjadi keasyikan tersendiri bagi para pengguna Blackberry. Dengan theme pengguna juga bisa mengekspresikan diri, apalagi dengan adanya kompetisi ini," pungkas Deddy Novianto, ketua IDBerry.

( rou / rou )

XL dan RIM Kikis Pemasaran BlackBerry Ilegal

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

BlackBerry XL (rou/inet)

Jakarta - Operator XL Axiata bersama distributornya bekerja sama mendorong pembelian authorized handset BlackBerry demi mengikis pasar BB black market. Kampanye yang dibungkus sebagai program reward ini didukung penuh oleh Research in Motion (RIM) selaku prinsipal BlackBerry.

Pelanggan XL yang membeli handset BlackBerry resmi dan mengaktifkan layanan BlackBerry XL selama periode 15 Mei hingga 15 Agustus 2010, berkesempatan ikut program reward jalan-jalan ke Singapura selama 3 hari 2 malam.

"Kami berharap dengan adanya program apresiasi ini akan semakin mendorong masyarakat untuk memilih XL sebagai penyedia layanan BlackBerry pilihan mereka," ucap Handono Warih, GM Direct Sales XL Jabodetabek, dalam keterangannya, Senin (17/5/2010).

Paket layanan BB XL sendiri terdiri dari BB One Bulanan dengan tarif Rp 99.000 per 30 hari untuk BIS (BlackBerry Internet Services) serta layanan BB One BES (BlackBerry Enterprise Services) dengan tarif Rp 180.000 per 30 hari. Sedangkan BB Gaul XL Rp 25.000 per 30 hari dan layanan BB Bizz XL Rp 50.000 per bulan 30 hari.

Hingga 15 Mei 2010, XL yang menyediakan akses jaringan layanan BlackBerry dengan bandwidth 260 Mbps, mencatat ada 350 ribu pengguna yang aktif berlangganan layanan BlackBerry. Mayoritas pelanggan BB XL menggunakan layanan BB One.

Selain program reward untuk pelanggan, XL juga memberikan bonus insentif kepada para retail outlet serta frontliners yang selama ini telah mendukung XL untuk memasarkan dan mendistribusikan BlackBerry di Indonesia. Program apresiasi ini diberikan setiap bulan selama tiga bulan periode program, mulai 15 Mei hingga 15 Agustus 2010.

( rou / ash )

Telkomsel Bisa Internet-an Sepuasnya di Luar Negeri

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Peluncuran Data Roaming Unlimited Telkomsel

Jakarta - Operator Telkomsel meluncurkan layanan Roaming Data Unlimited yang memungkinkan jutaan pelanggan selulernya menikmati layanan data, akses internet, dan BlackBerry sepuasnya saat sedang bepergian ke luar negeri.

"Layanan ini kami hadirkan karena adanya kebutuhan penggunaan layanan data yang sifatnya insidental dari pelanggan saat mereka di luar negeri," papar Venusiana Papasi, Vice President Telkomsel Area Jabotabek Jabar, dalam keterangannya, Rabu (19/5/2010).

Untuk menggunakan layanan ini, pelanggan Telkomsel dikenakan potongan pulsa Rp 50 ribu per hari melalui akses menu browser *266#. Layanan Unlimited Data Roaming ini dapat dinikmati di beberapa negara mitra roaming Telkomsel, seperti Singtel (Singapura), Optus (Australia), CSL (Hong Kong), dan Maxis (Malaysia).

Paket unlimited Rp 50 ribu sepuasnya selama satu hari ini juga berlaku untuk layanan BlackBerry dengan APN BlackBerry. Sedangkan untuk Unlimited BlackBerry selama tiga hari, pelanggan akan dikenakan tarif Rp 120 ribu.

"Kami menyediakan pilihan paket BlackBerry maupun Internet sepuasnya di luar negeri yang dapat dipergunakan untuk BlackBerry, email, chatting, browsing, maupun download," terang Venusiana.

Tersedia pula paket Unlimited Data Package, yakni paket data Internet sepuasnya, baik BlackBerry, MMS, Internet, maupun Modem (APN: blackberry, mms, Internet) dengan tarif Rp 150 ribu berlaku selama satu hari, serta Rp 380 ribu untuk pemakaian sepuasnya selama tiga hari.

Untuk negara-negara yang tak disebutkan, Venusiana mengatakan, perserroan tetap menyediakan solusi data murah Bridge Data Roaming, yaitu Paket Data Rp 150 ribu sebesar 5 MB berlaku selama seminggu.

Saat ini, paket Bridge Data Roaming telah hadir di 11 negara, termasuk China Unicom (China), Airtel (India), AIS (Thailand), CSL (Hong Kong), CTM (Macau), GlobeTelecom (Filipina), Maxis (Malaysia), SK Telecom (Korea), SingTel Mobile (Singapura), Optus (Australia), dan Taiwan Mobile (Taiwan).

"Layanan data lintas negara dengan tarif hemat ini merupakan upaya Telkomsel dalam menghadirkan solusi akses email dan Internet untuk mendukung aktivitas pelanggan saat berada di luar negeri, termasuk mereka yang ingin BlackBerry-nya tetap aktif," pungkas Venusiana.

( rou / rou )

Telkomsel Patok 20 Juta Pengguna Mobile Data

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Telkomsel (rou/inet)

Jakarta - Operator Telkomsel membidik tambahan enam juta pengguna mobile data baru agar bisa menggenapkan jumlah pelanggan yang dimilikinya saat ini, dari 14 juta menjadi 20 juta di akhir tahun 2010 nanti.

VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo, berharap kontribusi pengguna mobile data itu bisa diraih dari tambahan pelanggan mobile broadband TelkomselFlash. Pelanggan Flash yang kini ada 2,4 juta diharapkan bisa menggelembung jadi lima juta sejak dirilisnya kartu Flash Unlimited terbaru.

"Varian baru ini kami hadirkan agar masyarakat dapat membedakan antara kartu biasa dan kartu yang khusus untuk akses broadband di jaringan data Telkomsel," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/5/2010).

Kartu Flash Unlimited baru seharga Rp 60.000 ini menawarkan paket Internet tanpa batas yang bisa dipilih berdasarkan waktu pemakaian atau berbasis volume, dengan kecepatan mulai dari 384 Kbps.

"Pelanggan bisa memilih paket-paket yang diinginkan. Dengan bandwidth besar, kecepatan akses yang tinggi, atau download cepat," ujar Gideon.

Untuk memperkuat distribusi, Telkomsel menggandeng lima mitra yaitu Simpatindo, Wellcomshop, Speed Up, Prolink, dan Broadband Center. Secara bertahap, kartu prabayar khusus layanan data inipun dipasok ke 24 kota besar di Indonesia.

Flash Unlimited yang menggunakan modem HSDPA 3,6 Mbps ini didukung lebih dari 32.000 BTS termasuk lebih dari 5.000 node B atau BTS 3G yang tersebar hinga pelosok Indonesia.

"Adapun kontribusi layanan data terhadap total pendapatan Telkomsel saat ini mencapai 8%. Dengan adanya kartu baru ini, kami menargetkan kontribusi data bisa melebihi 10%," pungkas Gideon.

( rou / rou )

Wellcomm Pasok Ribuan Modem 3G Telkomsel

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Modem 3G Wellcomm dan Telkomsel

Jakarta - Wellcomm mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan memasok perangkat modem HSDPA 3,5 G untuk operator. Untuk Telkomsel, misalnya, perusahaan yang biasa dikenal sebagai penyedia aksesoris ponsel itu memasok stok awal 20 ribu unit.

"Untuk tahap awal, modem broadband Wellcomm W118G yang kami siapkan untuk Telkomsel ada 20 ribu unit. Namun ke depan, kami targetkan bisa 20 ribu unit setiap bulannya," kata Lie Jeffrey Lunardi, direktur Wellcomm Ritelindo Pratama kepada detikINET di Pronto, Mal Pondok Indah, Jakarta, Selasa (8/6/2010).

W118G merupakan modem plug and play yang dipasok Wellcomm dari China. Modem ini sudah kompatibel dengan komputer maupun laptop yang menggunakan sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Linux, dan Mac Apple.

Modem itu dipaket seharga Rp 499 ribu dengan Telkomsel Flash yang ada di kartu prabayar seluler Simpati. Paket modem ini menawarkan akses maksimal 3,6 Mbps dengan bonus kuota 300 MB setiap bulannya selama enam bulan pertama.

"Ini merupakan paket Telkomsel Flash sebelumnya yang kami revive kembali," jelas VP Channel Management Telkomsel, Gideon Edie Purnomo, di sela kesempatan yang sama, usai jumpa pers.

Telkomsel sendiri telah memiliki 2,4 juta pelanggan Flash. Kerja sama bundling dengan Wellcomm ini merupakan salah satu upaya untuk menggenapkan target pelanggan Flash menjadi 5 juta di akhir 2010.

"Dari 86 juta pelanggan kami, yang menggunakan layanan data ada 14 juta. Kami menargetkan hingga akhir tahun pengguna data Telkomsel, termasuk dari Flash, jadi 20 juta pelanggan," pungkas Gideon.

( rou / wsh )

Frost & Sullivan Beri Telkom Penghargaan Bergengsi

Gagah Wijoseno - detikinet

I Nyoman G Wiryanata (kanan)

Singapura - Selain Telkomsel, Telkom selaku induk perusahaan telekomunikasi itu juga menerima penghargaan bergengsi dari Frost & Sullivan, lembaga konsultan dan riset bisnis yang bermarkas di Singapura.

Telkom terpilih sebagai Service Provider of the Year pada ajang Frost & Sullivan Asia Pacific ICT Awards 2010. Penghargaan ini diterima oleh Vice President Marketing & Communication Telkom, Eddy Kurnia, tadi malam di Singapura.

Sementara menurut I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer Telkom, penghargaan yang kembali diraih menunjukkan kemampuan Telkom menciptakan berbagai terobosan unik dan mampu mengarahkan perkembangan industri telekomunikasi nasional.

"Inovasi yang kami kembangkan tidak hanya memberikan tarif paling murah, tapi terus membuka produk dan layanan baru yang pertama di Indonesia sesuai dengan strategi mengoptimalkan bisnis legacy di satu sisi, serta menumbuhkan bisnis new wave di sisi lain," kata Nyoman kepada detikINET, Jumat (11/6/2010).

Tahun sebelumnya, Frost & Sullivan Indonesia juga menganugerahkan penghargaan kepada Telkom untuk kategori Data Communication Service Provider of The Year dan Broadband Service of The Year. Sedangkan pada Kategori Best of The Best, Telkom meraih predikat Service Provider of The Year.

Pada 2010 ini, penghargaan Frost & Sullivan diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang mampu melampaui batasan sebagai perusahaan dengan kinerja memuaskan tapi juga menunjukkan kontribusinya dalam perkembangan perekonomian Indonesia.

Khusus kepada Telkom, predikat Service Provider of the Year diberikan karena lembaga konsultan internasional ini memandang Telkom mampu tampil memberikan kontribusi maksimal dan sangat mempengaruhi industri telekomunikasi nasional.

Kriteria penilaian meliputi kinerja dan pertumbuhan operasional seperti pendapatan, jumlah pelanggan, ARPU (average revenue per user), menciptakan terobosan berarti dalam setiap produk, layanan atau pun strategi bisnisnya, inovasi dalam menciptakan dan memperluas pasar, serta melakukan inisitatif yang mempengaruhi perkembangan industri telekomunikasi secara nasional.

Menurut catatan Nyoman, kinerja operasional Telkom pada triwulan pertama 2010 ditandai dengan pertumbuhan laba bersih yang mencapai dua digit atau 13% dibandingkan periode yang sama tahun 2009.

"Laba bersih pada triwulan pertama 2010 mencapai Rp 2,8 trilliun, sedangkan pada triwulan pertama 2009 mencapai Rp 2,5 triliun. Total pendapatan operasi tumbuh sebesar 6,2% dan mencapai Rp 16,6 triliun pada triwulan pertama 2010," ucapnya.

Triwulan pertama 2010 ini, lanjut dia, juga ditandai dengan posisi Telkom Grup sebagai market leader di berbagai portofolio bisnis layanan telekomunikasi. Untuk layanan telepon tetap, Telkom menguasai pangsa pasar termasuk dengan layanan Flexi yang menguasai lebih dari 55% pangsa pasar, dan layanan seluler Telkomsel menguasai 50% pangsa pasar seluler.

Petumbuhan pendapatan data, internet dan serta teknologi informasi lainnya mencapai 24,7% menjadi Rp 5,0 triliun. Dengan pencapaian ini, kata Nyoman, maka kontribusi pendapatan data, internet dan teknologi informatika terhadap total pendapatan operasi mencapai 30,1%, meningkat dari periode yang sama tahun 2009 yang mencapai 25,7%.

"Pertumbuhan pada pendapatan ini berasal dari pendapatan internet dan data komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 45,9% yang disebabkan oleh peningkatan yang signifikan atas jumlah pelanggan dan user layanan pita lebar fixed maupun mobile, yaitu Speedy dan Flash, masing-masing sebesar 79% dan 607%. Di samping pendapatan internet, pendapatan SMS juga tumbuh sebesar 11,5%," pungkas Nyoman.
( rou / wsh )

30 Ribu Modem 3G Ditarget Terjual 100 Hari

Achmad Rouzni Noor II - detikinet


Jakarta - Tingginya pertumbuhan pengguna akses internet melalui jaringan seluler 3G di Indonesia turut membawa keuntungan bagi produsen perangkat modem mobile broadband. MLW Telecom salah satunya.

Sebagai produsen perangkat broadband SpeedUp Technology, Direktur Product Marketing MLW Telecom, Rahmad Widjaja Sakti, mengaku optimistis dengan pasar modem 3G di Indonesia.

"Kami menargetkan bisa mencapai angka penjualan 30 ribu unit hanya dalam 100 hari dari delapan model yang kami sediakan di ajang Festival 100 hari TelkomselFlash," ujarnya di Grand Melia, Jakarta, Selasa (15/6/2010).

Modem SpeedUp yang menggunakan chipset milik Qualcomm, ikut dipasarkan secara bundling bersama kartu seluler khusus TelkomselFlash dalam acara Festival 100 hari TelkomselFlash.

Acara ini berlangsung mulai Juni hingga September 2010 pada 100 titik di enam kota besar Indonesia, yakni di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.

"Sengaja dipilih 100 titik di enam kota itu karena coverage jaringannya paling bagus untuk sosialisasi HSPA+ Telkomsel yang punya kecepatan hingga 21Mbps," pungkas Rahmad.

( rou / wsh )

Nantikan 42 Mbps, Telkomsel Maksimalkan HSPA+

Achmad Rouzni Noor II - detikinet


Jakarta - Operator Telkomsel akan memaksimalkan layanan data HSPA+ dengan kecepatan hingga 21 Mbps di 6 kota besar dan 3G di 25 kota lainnya sebelum nantinya menawarkan layanan data berkecepatan hingga 42 Mbps.

"Kami memang belum mengeluarkan layanan downlink 42 Mbps karena ingin masyarakat luas menikmati layanan berkecepatan 21 Mbps," kata Deputy VP Channel Management Telkomsel Agus Setia Budi di Grand Melia, Jakarta, Selasa (15/6/2010).

Menurut Agus, pihaknya akan fokus memberikan layanan akses 21 Mbps pada 100 titik di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Medan. . Telkomsel pun dalam 100 hari ke depan akan meningkatkan penetrasi pasar di 6 kota itu.

Saat ini Telkomsel telah memiliki 14 juta pelanggan layanan data yang dilayani oleh 5.500 BTS 3G di 25 kota. Jumlah BTS 3G terbanyak berada di Jakarta, disusul kota Surabaya, Makassar, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang.

Harry K. Nugraha, Senior Director & Country Manager Qualcomm International mengatakan layanan data kecepatan 21 Mbps mengalami kenaikan hampir tiga kali lipat dibandingkan kecepatan layanan data yang dinikmati para pelanggan Telkomsel sebelumnya.

"Kecepatan ini termasuk dalam kategori rilis 7, di atas ini ada rilis 8 dengan kecepatan dua kali lipatnya, hingga rilis 10 berkecepatan 100Mbps atau setara dengan teknologi LTE (long term evolution)," ujarnya.

Dia menjelaskan kecepatan 21Mbps sesungguhnya memungkinkan pengguna merasakan perbedaan signifikan seperti koneksi lebih cepat, kecepatan akses lebih besar sehingga bisa digunakan untuk akses internet yang memerlukan kecepatan tinggi.

Qualcomm menambahkan untuk menggelar layanan rilis 10 diperlukan spektrum frekuensi minimal 20 MHz. Layanan data Telkomsel rilis 7 ini baru menggunakan 5MHz spektrum frekuensi. Jika ada penambahan dalam jumlah yang sama, layanan dapat dinaikkan hingga dua kali lipat.

Rahmad Widjaja Sakti, Direktur Product Marketing SpeedUp Technology mengatakan sebagai produsen perangkat broadband pihaknya optimistis penjualan dalam 100 hari ke depan bisa mencapai 30.000 unit.

Telkomsel menggandeng SpeedUp dan Qualcomm menyelenggarakan Festival 100 hari TelkomselFlash mulai Juni hingga September 2010 pada 100 titik di 6 kota besar untuk mensosialisasikan layanan internet berkecepatan tingga HSPA+ berkecepatan hingga 21 Mbps.

( rou / eno )

Rabu, 09 Juni 2010

Apa Perbedaan IPv4 dan IPv6 ?

Ardhi Suryadhi - detikinet


Bali - Sebagai protokol pengalamatan internet generasi baru, IPv6 tentu hadir dengan berbagai kelebihan ketimbang sang pendahulunya, IPv4. Mau tahu apa saja perbedaannya?

Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):

Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.

Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi. ( ash / eno )

Pengguna Internet Indonesia Capai 45 Juta

Ardhi Suryadhi - detikinet

Tifatul Sembiring (ash/inet)

Bali - Pengguna internet di Indonesia dalam waktu cukup singkat langsung meledak pertumbuhannya. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlahnya sudah mencapai 45 juta.

Demikian disampaikan Plt Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan di sela Rakernas APJII 2010 dan IPv6 Summit yang berlangsung di Padma Resort Bali, 8-9 Juni 2010.

"Sudah ada sekitar 45 juta pengguna. Angka itu didapat dari pengakses internet di komputer dan ponsel," tukasnya, kepada detikINET.

Padahal menurut Menkominfo Tifatul Sembiring -- di tempat yang sama -- ia menyatakan bahwa pada tahun 1999 jumlah pengguna internet di Tanah Air baru ada di angka 1 juta pengguna. Jadi bisa dibayangkan seberapa cepat lonjakannya.

Pertumbuhan pengguna internet di ponsel, kata dirjen postel, dalam beberapa waktu belakangan memang tumbuh sangat cepat bak cendawan di musim hujan.

Hal itu bisa dilihat dari jumlah pelanggan telekomunikasi seluruh operator di Tanah Air yang kini sudah mencapai 170 juta.

Nah, dari jumlah itu, 85 juta di antaranya diyakini sudah menggunakan ponsel yang mempunyai kemampuan minimal GPRS untuk mengakses internet.

Artinya, untuk terjun ke dunia maya saat ini sudah sangat mudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

"Indonesia sendiri menargetkan separuh penduduknya sudah memiliki akses internet pada 2015 nanti sesuai dengan misi World Summit on the Information Society (WSIS). Jadi kalau ada 240 juta penduduk Indonesia, maka kita menargetkan 120 juta di antaranya sudah mengakses internet," pungkas dirjen postel.
( ash / eno )

Merger Flexi-Esia Untungkan Industri Telekomunikasi RI

Nurul Qomariyah - detikinet

Flexi Esia (Ist)

Jakarta - Merger antara dua operator berbasis Code Division Multiple Access (CDMA), Telkom-Flexi dan Esia akan menguntungkan industri telekomunikasi Indonesia. Konsolidasi dua operator CDMA papan atas itu bisa menekan perang tarif.

Seperti diketahui, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah mengumumkan rencananya untuk menggabungkan divisi CDMA-nya, Telkom-Flexi yang kini merupakan operator CDMA terbesar di Indonesia dengan operator CDMA terbesar kedua milik PT Bakrie Telecom Tbk, Esia. Merger Flexi-Esia diharapkan bisa tuntas pada tahun ini.

"Meski detil transaksi belum dibuka, namun Fitch berpandangan konsolidasi antara dua operator CDMA terbesar ini akan menguntungkan industri telekomunikasi Indonesia dengan melihat tingkat kompetisi akhir-akhir ini," ujar Marchelius Mario, Associate Director Fitch Asia Pacific Corporate dalam siaran persnya, Rabu (9/6/2010).

Ia menjelaskan, konsolidasi itu diharapkan bisa menekan tekanan perang tarif antara kedua operator besar tersebut, sekaligus bisa memberikan sinergi dalam hal pemasaran, meningkatkan skala keekonomian dan mengurangi belanja modal untuk ekspansi.

Hingga akhir tahun 2009, Telkom-Flexi tercatat memiliki 15,1 juta pelanggan, sementara Bakrie Telecom memiliki 10,6 juta pelanggan. Gabungan keduanya akan menciptakan operator dengan pelanggan terbesar keempat di Indonesia, dibelakang PT XL Axiata Tbk yang memiliki 31,4 juta pelanggan hingga akhir tahun 2009.

Jumlah pelanggan tersebut akan meningkatkan penggunaan telepon, sehingga akan meningkatkan pendapatan sekaligus memperkuat daya saing kedua operator melawan 3 operator GSM terbesar yakni Telkomsel, Indosat dan XL.

Fitch mencatat, industri telepon nirkabel Indonesia kini sangat ramai dengan jumlah pemain mencapai 10 perusahaan hingga akhir 2009. Total pelanggan hingga akhir tahun 2009 mencapai 190 juta, sehingga implikasi penetrasinya mencapai 82%. Namun Fitch memperkirakan penetrasi riilnya hanya di bawah 50% dengan memperhitungkan jumlah simcard yang berganda.

Dengan penetrasi yang masih relatif moderat, pertumbuhan yang masuk akan diperkirakan masih akan terus berlanjut pada jangka menengah. GSM yang memiliki teknologi paling populer di Indonesia menguasai sekitar 83% dari total pelanggan hingga akhir 2009. Tiga operator GSM terbesar yakni Telkomsel, Indosat dan XL menguasai 90% dari total pelanggan GSM atau sekitar 75% dari total pelanggan industri per akhir 2009.

Khusus untuk industri CDMA tumbuh cukup pesat sejak diperkenalkan pada tahun 2003-2004, terutama di wilayah yang padat penduduk seperti Indonesia. Namun bisnis operator CDMA sempat tergerus oleh perang tarif operator GSM pada tahun 2008. Pelanggan CDMA tercatat masih cukup kecil yakni hanya sekitar 17% dari total pelanggan nirkabel pada akhir tahun 2009 meski sudah mencatat pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Fitch memperkirakan setelah konsolidasi 2 operator CDMA terbesar itu, maka entitas baru tersebut akan memiliki diversifikasi geografis yang lebih baik di Indonesia. Selama ini, pelanggan esia paling banyak ada di Jakarta, Banten dan Jabar, sementara Flexi lebih tersebar.

Lembaga pemeringkat ini juga memproyeksikan konsolidasi akan menguntungkan kedua operator, dan tidak akan mempengaruhi peringkat Telkom yang sebagian besar sahamnya dikuasai pemerintah. Namun transaksi tersebut kemungkinan berpengaruh pada peringkat Bakrie Telecom. Fitch akan mencari informasi lebih lanjut mengenai struktur transaksi sebelum mengambil langkah terhadap peringkat kedua perusahaan lebih lanjut.

( qom / rns )

Merger Telkom Flexi-Bakrie Telecom Rampung Akhir 2010

Nurseffi Dwi Wahyuni - detikinet

(foto: dok detikFinance)

Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memastikan rencana menggabungkan (merger) unit usahanya Telkom Flexi dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Telkom Flexi akan dijadikan perusahaan (PT) terlebih dahulu.

"Saya baru terima surat tadi pagi dari Telkom. Isinya usulan merger Flexi dengan Esia. Sekarang sedang tahap negosiasi," ungkap Menteri BUMN, Mustafa Abubakar di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/6/2010).

Mustafa mengatakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN sangat mendukung rencana tersebut. Sebab, lanjut Mustafa, merger dua operator selular berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) akan menghasilkan satu operator yang sangat kuat.

"Tentu saja kita melihat positif, kita dukung, betul-betul win-win solution. Tentu saja kita berharap secepatnya. Selesai tahun ini," jelas Mustafa.

Saat ini, Telkom Flexi menguasai 15 juta pelanggan, sedangkan Esia menguasai 10 juta pelanggan. Sebagaimana dikatakan Mustafa, hasil merger 2 perusahaan ini akan menengahi persaingan yang selama ini terjadi (win-win solution).

Sehubunga dengan itu, Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah juga mengatakan tengah mempersiapkan langkah-langkah merger yang dimaksud. Ia mengatakan, perseroan tengah mempersiapkan pelepasan (spin off) Telkom Flexi untuk dijadikan sebuah perusahaan atau perseroan terbatas (PT). Saat ini, Telkom Flexi masih berupa unit usaha TLKM.

"Kalau masih menjadi divisi bisnis, spin off Flexi tidak bisa dilaksanakan. Prosesnya kan masih berlangsung, 2-3 bulan internal. Di Kehakiman 2-3 bulan juga. Ya sekitar 4 bulan selesai," ujar Rinaldi.

Rinaldi memperkirakan, proses merger Telkom Flexi dengan BTEL akan rampung antara akhir tahun 2010 atau awal tahun 2011.
( epi / eno )

Rabu, 02 Juni 2010

Revo Uninstaller Features - Uninstall Programs, Windows Cleaner, Office Cleaner, History Cleaner

Uninstaller
The Uninstaller tool lists the installed programs and components for all and current user. With a choice of views, as well as a context menu, information on program components is available: program properties, their registry entries and links to manufacturer's web site, for a start. The "Search" option finds installed applications just by typing the first few letters of their name.

Revo Uninstaller Pro scans for leftovers with even more advanced algorithms that are so precise, fast and very effective in search for leftovers of Windows Services, Drivers, File associations, Shell Extensions, COM components, Windows Installer components, program settings and more!

===DOWNLOAD===