Pages

Kamis, 24 Desember 2009

Axesstel Manager Setup MODEM AXESSTEL MV-140B, JUMP-Smart Telecom

Software TELP dan SMS via MODEM AXESSTEL MV-140B, JUMP-Smart Telecom


Options pemilihan Data Mode MODEM AXESSTEL MV-140B, JUMP-Smart Telecom


Tampilan Software sms MODEM AXESSTEL MV-140B, JUMP-Smart Telecom


Axesstel RF_Status_Monitor_1_01 MODEM AXESSTEL MV-140B, JUMP-Smart Telecom

Berfungsi mengetahui kondisi dan posisi signal yang terbaik di MODEM AXESSTEL MV-140B, JUMP-Smart Telecom :

WiMax 802.16e, Dipaksakan atau Suatu Kebutuhan?

Ardhi Suryadhi - detikinet

ilustrasi (ist)

Jakarta - Pemerintah dan pihak industri penyedia perangkat WiMax sepertinya masih belum menemui kata sepakat mengenai standar perangkat yang akan digunakan di layanan wireless yang bermain di frekuensi 2,3 GHz itu.

Sejumlah produsen perangkat lokal keukeuh mendorong penggunaan peralatan standar WiMax 802.16e. Sementara pemerintah tetap bertahan dengan kebijakannya dan hanya 'merestui' eksistensi perangkat 802.16d untuk digunakan industri.

Direktur Standarisasi Postel Azhar Hasyim menuturkan, pemerintah sebelumnya telah mengundang serta melakukan urun rembuk dengan para produsen perangkat ketika ingin menetapkan standar yang digunakan.

"Makanya saat itu kita putuskan untuk menggunakan yang seri 'd' karena dari mereka juga sudah menyetujui," ujarnya kepada beberapa wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (10/12/2009).

Alhasil setelah itu, lanjut Azhar, sejumlah riset pun dilakukan dan menyerap gelontoran dana yang tidak sedikit. "Ini sudah kita persiapkan sejak 2007 lalu," tukasnya.

Hanya saja, keadaan menjadi ruwet ketika sejumlah produsen ingin langsung 'loncat' dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih yang mengusung WiMax 802.16e. Bahkan mereka sudah menandatangani piagam kesiapan yang diisi oleh 2 asosiasi dan 8 perusahaan. Alasan yang pro teknologi ini beragam, mulai dianggap unggul dari sisi teknologi hingga sudah menjadi standar global.

Sylvia Sumarlin, Ketua WiMax Forum cabang Indonesia misalnya. Ia berpendapat bahwa seri 'e' saat ini sudah menjadi standar global dan sudah diproduksi massal. "Jadi kalau ingin mendapatkan support ketersediaan perangkat menjadi lebih mudah. Don't wait until it's gone," tukasnya.

Sementara Ketua Masyaralat Telematika, Setyanto Santosa lebih menyoroti soal interoperability yang dianggap menjadi lebih mudah ketimbang seri terdahulu.

Dipaksakan?

Menanggapi keinginan kuat dari para vendor perangkat ini, pengamat telematika Arnold Djiwatampu berpendapat, sebaiknya para vendor mengingat kembali kesepakatan awal mereka dengan pemerintah yang sudah lebih dulu menyutujui penggunaan seri 'd'.

"Ingat, kita sudah sepakat untuk memulai dengan apa yang kita kuasai dan yang kita
butuhkan," tukasnya.

Sebab, lanjut Arnold, jika melompat kelewat tinggi, maka para pemain di industri ini yang bisa mengikuti hanya sedikit. Ujung-ujungnya, harga yang ditawarkan kepada penyedia layanan menjadi lebih mahal.

"Sodoran teknologi dari luar harus pandai-pandai dilihat. Karena ini untuk akses rakyat, bukan cuma ngomong 1-2 juta penduduk, tapi ratusan juta," tegasnya.

Sementara Michael Sunggiardi, pengamat telematika lainnya menganggap, penggalangan dukungan dengan aksi penandatanganan kesiapan dari para produsen perangkat tak cukup ampuh untuk mengubah pendirian pemerintah.

"Pemerintah kan sudah mengeluarkan investasi. Jadi, mereka juga ingin pulang modal dulu dong. Meski demikian, kalau soal lompat-lompat teknologi itu sudah biasa karena kita harus evolusi," menurut pria yang biasa disapa Opah ini.

Ditjen Standarisasi Postel sendiri saat ini sudah memberikan sertifikasi perangkat WiMax 802.16d kepada PT Harrif dan TRG. Dua perusahaan lainnya masih dalam proses pengujian.

Azhar mengaku masih belum mengetahui apakah para perusahaan yang pro seri 'e' sudah melakukan uji coba atau belum sebagai bentuk kesiapan mereka.

"Saya belum tahu mereka sudah pakai riset atau belum. Yang pasti, kita saja perlu riset sampai dua tahun," tandasnya. ( ash / faw )

2010, Tahunnya Wimax atau LTE?

Wicak Hidayat - detikinet


Mochammad Irzan (wsh/inet)

Jakarta - Jika saat ini teknologi nirkabel yang paling 'bergengsi' adalah 3G, di 2010 hal itu mungkin berubah. Apakah yang akan muncul, Wimax atau LTE?

Menilik layanan yang dimiliki operator telekomunikasi nirkabel, saat ini layanan berbasis 3G --dan hasil peningkatan dari itu-- masih jadi produk andalan yang cukup 'bergengsi'. Tengok saja beberapa operator yang saling klaim kemampuan jaringan mereka.

Nah, memasuki 2010, apakah 3G masih akan jadi primadona? Padahal teknologi lain penerus 3G sudah mulai terdengar gaungnya, terutama Wimax dan LTE.

Mochammad Irzan, Senior Technical Consultant, Juniper Networks, saat berbincang dengan beberapa media di Gran Melia, Jakarta, mengaku masih menunggu penyedia layanan berbasis Wimax untuk muncul di 2010. Toh, ujarnya, beberapa pihak sudah mengantungi lisensi dari pemerintah.

Irzan mengatakan, Wimax bisa dimanfaatkan untuk dua hal: pertama sebagai koneksi langsung ke pengguna akhir dan kedua sebagai koneksi back haul yang digunakan operator.

"Kalau dijual langsung ke pengguna, yang saya ingin lihat adalah berapa harga yang mereka tawarkan. Kalau bisa lebih murah dari yang ada sekarang, itu bisa rame," ujarnya.

Jika pun nantinya hadir untuk pelanggan akhir, penyedia Wimax perlu memperhatikan pesaingnya yang notabene adalah pemain-pemain veteran para operator telekomunikasi seluler.

Di sisi lain, Wimax bisa dimanfaatkan sebagai backhaul untuk membantu operator seluler yang ada. Kapasitasnya yang cukup besar memungkinkan Wimax digunakan untuk keperluan itu. Apalagi mengingat kemampuan jaringan nirkabel operator seluler yang terbatasi oleh frekuensi.

Nah, bagaimana soal Long Term Evolution (LTE). Teknologi yang disebut-sebut sebagai penerus 3G, alias 4G, itu menurut Irzan masih belum akan datang ke Indonesia pada 2010.

"LTE di Indonesia mash 2 atau 3 tahun lagi. Operator di negeri kita masih wait and see," Irzan menandaskan.
( wsh / wsh )

Senin, 21 Desember 2009

GalaxyMan Nokia Cable Finder Ver 11.01

GalaxyMan Nokia Cable Finder Ver 11.01 Update 11/10/2009

Berfungsi untuk mencari persamaan kabel Flash Seri Nokia

Sabtu, 19 Desember 2009

mobileEx_setup_v3.3_rev1.0 => Could not verify application signature <=

Pesan yang muncul jika mobileEx baru di install di komputer :

Lakukan langkah seperti dibawah ini :


Jika berhasil aplikasi mobileEx akan restart otomatis dan terlihat seperti gambar dibawah ini :

Rabu, 16 Desember 2009

Nokia N97 Software Update 2.0

Advertorial - detikinet

Jakarta - Nokia N97 akhirnya mengeluarkan software update versi 2.0. Update ini memperbaiki serta menambah kemampuan fitur-fitur unggulan yang ada pada Nokia N97. Peningkatan performa tampak signifikan pada ponsel yang termasuk dalam kategori smartphone ini. Selain memperbaiki bug yang ada pada software versi sebelumnya, peningkatan terbesar paling terasa pada fitur gulir pada layar sentuh yang kini hadir dengan full kinetik, memungkinkan finger flick pada layar. Improvisasi opsi personalisasi layar muka semakin memudahkan pengguna menyusun tampilan layar muka serta shortcut aplikasi favorit di sana, antara lain kemampuan clock widget yang kini dengan mudah dipindahkan ke sisi mana pun.

Peningkatan terlihat hadir pada semua sisi Nokia N97. Beberapa aplikasi memperoleh desain ulang, antara lain pada pemutar musik yang kini dengan menyentuh albumart dalam memunculkan pengatur volume. Aplikasi Nokia maps dari Ovi mendapatkan porsi peningkatan signifikan dengan tampilan 3D maps yang semakin mempermudah bantuan navigasi selama perjalanan. Akses Nokia Email, Ovi Contacts dan Ovi Store semakin ringkas dan mudah berkat improvisasi fitur gulir pada layar sentuh yang luas sehingga pengguna bisa leluasa membaca email, mencari nomor kontak dan memilih aplikasi untuk di-download dari Ovi Store. Kamera 5 megapiksel dengan lensa Carl Zeiss pun mendapat improvisasi tambahan dengan jaminan kestabilan saat pengambilan gambar serta video. Tidak hanya itu, kemampuan memori dan baterai pun bertambah, serta kecepatan prosesor meningkat secara substansial. Nokia telah melakukan pekerjaan hebat dalam memperbaiki sisi ini, membuat Nokia N97 terasa seperti perangkat baru.

Nokia N97 pertama kali diluncurkan worldwide pada juni 2009. Menjadi ponsel kedua produksi Nokia yang menggunakan layar sentuh. Seperti yang dikatakan oleh Jonas Geust, Vice President dan Head of Nokia NSeries, "Nokia N97 adalah langkah penting menuju visi kami untuk menghadirkan pengalaman berinternet yang sangat personal. Dilengkapi serangkaian aplikasi musik, peta, permainan media dan keleluasaan men-download dari Ovi, Nokia N97 mengubah penjelajahan internet menjadi sebuah pengalaman berkesan yang dapat dibuat sesuai minat dan cita rasa pemiliknya." Software update 2.0 nokia n97 dapat diperoleh gratis pada situs resmi nokia indonesia (www.nokia.co.id/dukungan-dan-software/dukungan-produk/nokia-n97) ( adv / adv )

Minggu, 13 Desember 2009

EV-DO Rev B Optimalkan BlackBerry CDMA

BlackBerry CDMA yang ada umumnya hanya mendukung teknologi jaringan EV-DO Rev A.

Muhammad Firman, Muhammad Chandrataruna
BlackBerry Curve 8330 CDMA (rimarkable.com)

VIVAnews - Beberapa waktu lalu, Smart Telecom mempekenalkan BlackBerry CDMA perdananya sekaligus sebagai pelopor pertama di jaringan CDMA 1x EV-DO, yakni BlackBerry Curve 8330. Namun, hadirnya teknologi baru EVDO (Evolution-Data Only) Revision B dalam jaringan Smart, tak terlalu banyak mendongkrak kemampuan BlackBerry-nya.

“Rata-rata device BlackBerry CDMA yang ada, paling maksimal hanya mendukung teknologi jaringan EV-DO Rev A,” kata Ruby Hermanto, Division Head Core Product & Branding Smart Telecom saat ditemui VIVAnews di Jakarta, 5 November 2009. “Jadi, EV-DO Rev B paling tidak bisa digunakan untuk mengoptimalkan dukungan terhadap Rev A yang tersedia,” ucapnya.

Ruby menyebutkan, sepanjang pengetahuannya, sejauh ini belum ada tanda-tanda dari Research In Motion, produsen BlackBerry asal Kanada, untuk menggodok perangkat BlackBerry yang mendukung teknologi EV-DO Rev B.

“Yang saya tahu saat ini hanya dua carrier yang kami rangkul untuk menggelar EV-DO Rev B, yaitu ZTE dan Qualcomm,” ucap Ruby. “Untuk perangkat BlackBerry, mungkin nanti ada, tetapi saya kurang tahu roadmap-nya dari RIM. Sementara ini, no comment lah,” ucapnya.

Berbicara jajaran BlackBerry CDMA-nya, sementara ini Smart Telecom baru mempunyai satu varian perangkat BlackBerry, yakni seri Curve 8330. Meski begitu, Ruby mengatakan akan ada dua seri lainnya yang akan diluncurkan Desember mendatang.

“Saya tidak boleh menyebutkan seri-serinya. Ini sudah kebijakan dari RIM,” kata Ruby. “Yang pasti, Desember akan diluncurkan satu varian lagi, dan satu lagi mungkin sekitar kuartal pertama tahun 2010,” ucapnya.

• VIVAnews

17 Desember, EVDO Rev B hadir di Bali

EV-DO Rev B memberikan kecepatan lebih tinggi, hingga 9,3/5,4Mbps download/upload.

Muhammad Firman, Muhammad Chandrataruna
(speedtest.net)

VIVAnews - Sebagai bukti keseriusan dalam menghadirkan layanan data bagi pengguna CDMA, Smart Telecom segera menggelar ujicoba jaringan tersebut.

“Teknologinya sudah rampung diimplementasi. Kalau tidak ada halangan 17 Desember nanti kita luncurkan layanan percobaan (trial)-nya di Bali,” kata
Ruby Hermanto, Division Head Core Product and Branding Smart Telecom, di Jakarta, 3 Desember 2009.

Ruby menyebutkan, kemungkinan uji coba tersebut akan tercatat dalam rekor MURI. “Bahkan, tak hanya pertama di Indonesia, ini juga akan menjadi layanan percobaan pertama di Asia Tenggara,” kata Ruby. “Insya Allah di Asia juga,” ucapnya

“Sementara, yang akan diluncurkan nanti sifatnya masih trial, karena ini masih sangat baru sekali,” kata Ruby. “Walaupun begitu, konsumen tetap bisa menikmatinya dan berbayar, selama menggunakan perangkat yang mendukung teknologi tersebut,” ucapnya.

Seperti VIVAnews kabarkan sebelumnya, ujicoba jaringan Smart yang baru diupgrade itu akan berlangsung selama kurun waktu 2-3 bulan. Ujicoba memanfaatkan 48 base transceiver station (BTS) miliknya dan dua carrier, yakni ZTE dan Qualcomm.

EV-DO Rev B adalah pengembangan teknologi Rev A yang mampu memberikan kecepatan lebih cepat, yakni hingga 9,3 Mbps untuk download dan 5,4 Mbps untuk upload. Dibandingkan EV-DO Rev A, kecepatannya baru mencapai hingga 3,1 Mbps untuk download dan 1,8 Mbps untuk upload.

• VIVAnews

Sabtu, 05 Desember 2009

Bali Kedatangan Teknologi EVDO Rev. B

Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
(Dok okezone)

JAKARTA - Belum puas dengan kinerja jaringan nirkabel berbasis EVDO Rev. A, operator seluler Smart Telecom bersiap untuk menghadirkan teknologi generasi baru EVDO, yaitu EVDO Rev. B. Sebagai permulaan, Smart akan melakukan uji coba di Bali.

Dijelaskan Chief Sales Officer Smart Telecom Charles Sitorus, EVDO Rev.B merupakang pengembangan dari Rev A. Sebagai penerus, tentunya teknolgi ini jauh lebih cepat saat berselancar di dalam dunia maya. Terlebih yang memanfaatkan internet sebagai sarana hiburan.

"Dengan EVDO Rev.B ini, pengguna internet dapat mengunduh dengan cepat hingga 9,3 Mbps, dan untuk mengunggah mempunyai kecepatan sampai dengan 5,4 Mbps," klaim Charles, saat konferensi pers Smart EVDO Rev.B, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/11/2009).

"Dengan kecepatan tersebut, pengguna dapat menikmati layanan baru untuk melihat video streaming berkemampuan high definition (HD), dan semakin lancar dalam melakukan browsing, gaming, video telephony, dan lain sebagainya," tambahnya.

Lebih lanjut, Charles menambahkan, teknologi anyar ini akan dibuat komersial secara bertahap. Untuk awalan, Smart akan melakukan ujicoba di Bali selama 2 sampai 3 bulan. Jika memang terbilang sukses, Charles menjamin teknologi tersebut akan dilempar ke publik secara luas paling cepat pada kuartal pertama tahun 2010.

Sementara itu, pemilihan Bali sebagai daerah pertama yang disinggahi EVDO Rev. B, dijelaskan Charles karena Bali merupakan kawasan internasional yang dipenuhi oleh turis mancanegara. Turis biasanya akan menggunakan internet secara rutin untuk berhubungan dengan rekannya.

"Di Bali itu kan harga internet masih mahal. Selain itu Bali menjadi daerah ketiga terbanyak yang menggunakan internet setelah Jakarta dan Surabaya," tandasnya. (tyo)

Smart Pelopori Uji Coba EDVO Rev B

By Republika Newsroom


Smart Pelopori Uji Coba EDVO Rev B
DIAN METHA ARYANTI/REPUBLIKA

PT Smart Telecom Tbk mengumumkan uji coba teknologi EDVO Rev B, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/11)

JAKARTA--Setelah menjadi pioner penggunaan teknologi EVDO Rev A secara komersial pada telekomunikasi nirkabel, PT Smart Telecom Tbk melanjutkan penyempurnaan kualitas broadband dengan mengembangkan teknologi EVDO Rev B.

Smart akan melakukan uji coba teknologi EVDO (Evolution Data Optimized) Rev B tersebut di Bali pada 10 Desember 2009. Uji coba ini akan dilakukan dalam waktu 2-3 bulan sebelum teknologi ini diluncurkan secara komersial pada kuartal pertama 2010.

''Smart akan menjadi operator pertama yang meluncurkan teknologi ini secara komersial baik di Indonesia maupun Asia Pasifik. Kami ingin jadi pelopor di teknologi Rev B. Uji coba ini akan dilakukan secara pararel dengan negara lain seperti Jepang, Cina dan Maroko,'' ungkap Division Head Core Product & Branding PT Smart Telecom Tbk, Ruby Hermanto.

Teknologi EVDO Rev B Smart di Bali akan didukung oleh 48 BTS Rev A dan ditingkatkan menjadi Rev B serta dua carrier. Smart berjanji akan meningkatkan jumlah carrier menjadi tiga pada saat komersial nanti. Dengan tiga kanal, kecepatan akses data dengan teknologi EVDO Rev B akan meningkat tiga kali lipat.

Pemilihan Bali sebagai tempat uji coba dan peluncuran komersial teknologi EVDO Rev B, bukan tanpa alasan. Menurut Ruby, Bali adalah pasar yang potensial.

Pasalnya, permintaan akan internet di daerah tersebut sangat tinggi, namun masih terhambat harga yang mahal. Uji coba ini akan menjadi benchmarkbagi kota-kota lain di Indonesia.

Ruby menambahkan, saat ini Smart menggunakan teknologi Rev A di lima kota, yaitu Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Bali. Hingga akhir tahun nanti, Smart akan memperluas jangkauan EVDO Rev A-nya di 32 kota. Jika uji coba EVDO Rev B di Bali berhasil, Smart akan meluncurkan teknologi tersebut di 32 kota secara serentak. Hal ini didukung oleh teknologi dari Qualcomm dan pengembangan oleh ZTE.

Lalu apa kehebatan EVDO Rev B bila dibanding pendahulunya? Menurut Country Manager Qualcomm Incorporated Indonesia, Harry K. Nugroho, EVDO Rev B adalah pengembangan dari teknologi Rev A yang memiliki kapasitas lebih besar dan kecepatan yang lebih tinggi.

Kecepatan melakukan download dengan teknologi Rev A saja mencapai 3,1 Megabit per detik (Mbps) dan upload 1,8 Mbps. Sementara Rev B, lanjutnya, terlebih bila bila software mengalami upgrade bisa memperoleh kecepatan 9,3 Mbps (download) hingga 14,7 Mbps (upload).

Angka itu tiga kali lebih cepat ketimbang teknologi GSM. ''Dengan kecepatan ini, lebih banyak layanan yang bisa diberikan pada konsumen,'' ujar Harry.

Sejauh ini, kata dia, jumlah pelanggan CDMA di dunia mencapai 445 juta pelanggan , dimana 135 jutanya juga menggunakan pelanggan EVDO. Dia pun optimis, berkat pengembangan EVDO Rev B, jumlah pengguna EVDO terus bertambah.

EDVO Rev B, membuat pengguna bisa menikmati streaming video high definition, gaming, video telephony, sesi remote console dan melakukan browsing lebih lancar. Tak hanya itu teknologi EVDO Rev B pun mampu mendongkrak waktu bicara dan waktu standby ponsel. mth/cr2/itz

Smart Pancing Pelanggan dengan EV-DO Rev B

Smart Telecom memiliki sekitar 2 juta pelanggan dan 10% di antaranya, pelanggan broadband.

Muhammad Firman, Muhammad Chandrataruna


VIVAnews - Smart Telecom berencana untuk menguji coba teknologi teanyarnya untuk layanan data, teknologi EV-DO Rev B, mulai 10 Desember mendatang. Lalu, apa dampaknya bagi pelanggan yang hanya memiliki device yang kemampuannya sebatas mendukung jaringan EV-DO Rev A?

Menurut Ruby Hermanto, Division Head Core Product & Branding Smart Telecom, dengan adanya teknologi EV-DO Rev B, pelanggan akan merasakan kecepatan yang lebih optimal.

“Seperti diketahui, kecepatan EV-DO Rev A Smart mencapai 3,1 Mbps untuk download dan 1,8 Mbps untuk upload,” kata Ruby pada VIVAnews di Jakarta, Kamis 5 November 2009. “Karena itu sifatnya sharing, maka dengan kehadiran tenologi EV-DO Rev B, kecepetan akses internet pelanggan Smart akan mendekati kecepatan tersebut,” ucapnya.

Ruby menyebutkan, dengan diperbesarnya kapasitas layanan data Smart, maka akan tersedia lebih banyak channel untuk pengguna.

Sekadar diketahui, Smart Telecom saat ini memiliki kurang lebih dua juta pelanggan. Adapun pelanggan layanan data khusus broadband-nya dilaporkan telah mencapai 10 persen atau sekitar 200.000 pelanggan.

Dengan hadirnya teknologi baru, layanan data EV-DO Rev B, Smart Telecom tentu berniat untuk menambah jumlah pelanggannya. Meski begitu, saat ini Smart belum bersedia memaparkan target pertumbuhan pelanggan yang ingin disasar.

Seperti VIVAnews siarkan sebelumnya, Smart berencana menggelar layanan EV-DO Rev B 10 Desember mendatang di Bali. Setelah ujicoba selama 2-3 bulan, operator CDMA tersebut akan meluncurkan layanannya di Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Padang.

Adapun untuk wilayah lain, meliputi 32 kota di Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi, Smart akan tetap agresif mengupgrade jaringan 1x EV-DO menjadi jaringan EV-DO Rev A.

• VIVAnews

Smart Telecom Siap Ujicoba EV-DO Rev B

EV-DO Rev B memberikan kecepatan lebih tinggi. Hingga 9,3/5,4Mbps untuk download/upload.

Muhammad Firman, Muhammad Chandrataruna
foto ilustrasi bts

VIVAnews - Meningkatkan kualitas layanan datanya di ranah CDMA, Smart Telecom mengumumkan kesiapannya untuk menggelar ujicoba jaringan EV-DO Rev B. Rencananya, uji coba secara komersial akan digelar pada Desember mendatang.


Ujicoba jaringan Smart yang baru diupgrade itu dijadwalkan pada 10 Desember 2009 mendatang di Bali selama kurun waktu 2-3 bulan. Ujicoba tersebut memanfaatkan 48 base transceiver station (BTS) miliknya dan dua carrier, yakni ZTE dan Qualcomm.

Kabarnya, pada saat diluncurkan secara komersial tahun depan, akan ada satu carrier lagi yang akan dirangkul Smart.

“Bali dipilih karena selain interest untuk layanan datanya tinggi, jaringan dan jangkauan kami di Pulau Dewata cukup mumpuni untuk diselenggarakan ujicoba,” kata Ruby Hermanto, Division Head Core Product and Branding Smart Telecom, di sela jumpa pers Smart di Jakarta, 5 November 2009.

EV-DO Rev B adalah pengembangan teknologi Rev A yang mampu memberikan kecepatan lebih cepat, yakni hingga 9,3 Mbps untuk download dan 5,4 Mbps untuk upload. Dibandingkan EV-DO Rev A, kecepatannya baru mencapai hingga 3,1 Mbps untuk download dan 1,8 Mbps untuk upload.

“Dengan kecepatan hingga tiga kali lipat tersebut, pelanggan dapat merasakan layanan baru, seperti high definition video streaming, dan lebih nyaman dalam menggunakan video telephony, remote console, browsing, gaming, dan lainnya,” ucap Ruby.

Setelah ujicoba selama 2-3 bulan tadi, Smart Telecom berencana untuk meluncurkan sekaligus mengekspansi teknologi baru tersebut ke Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Padang. Sementara wilayah lain, Smart akan tetap agresif mengupgrade jaringan 1x EV-DO menjadi jaringan EV-DO Rev A, meliputi 32 kota di Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

• VIVAnews